Konsultan Jepang Dilibatkan Tangani Retak Tebing Batu Bolong Tanah Lot
TABANAN, NusaBali - Manajemen DTW Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS–BP) mengambil langkah serius untuk mengatasi keretakan di tebing Pura Batu Bolong. Bahkan BWS–BP melibatkan konsultan Jepang untuk pemantauan dan pengumpulan data perihal keretakan tebing Pura Batu Bolong.
Asisten Manajer DTW Tanah Lot I Putu Toni Wirawan, mengatakan tim dari Jepang sudah turun mengambil sejumlah foto yang diperlukan menggunakan drone. Langkah tersebut dilakukan untuk mendeteksi kondisi tebing secara menyeluruh.
“Kami berkoordinasi ke Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS–BP) mengenai kondisi tebing Pura Batu Bolong. Kemudian BWS–BP melibatkan tim dari Jepang yang sudah turun melakukan pemetaan. Kami berharap ada langkah secepatnya sehingga kondisi (tebing Pura Batu Bolong, Red) bisa segera diatasi,” kata Toni, Senin (5/2).
Disebutkannya, hasil pemetaan awal menunjukkan bahwa kondisi keretakan tebing di Pura Batu Bolong tidak mengalami perubahan signifikan dalam kurun waktu 4 tahun. “Meskipun hujan dapat menyebabkan rekahan menempel, namun dalam kondisi kering, hanya terjadi pelebaran sekitar beberapa milimeter tanpa merambah ke lebar yang lebih signifikan,” tegas Toni.
Sebelumnya diberitakan, areal tebing Pura Batu Bolong di kawasan Objek Wisata Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, retak. Titik retakan yang terjadi cukup banyak mencapai 10 titik pada posisi madya mandala dan nista mandala pura.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, areal yang rawan sudah diberikan pagar untuk mengantisipasi wisatawan yang masuk areal tersebut. Bahkan rencananya ketika dilaksanakan Pujawali, jumlah pamedek akan dibatasi.
Manajer DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana mengatakan kondisi tersebut diketahui sejak 4 tahun lalu bersama dengan pangempon. Memang keretakan dari empat tahun lalu hingga sekarang tidak meluas, masih tetap sepanjang 20 meter khusus yang ada di areal madya mandala pura bagian lantai.
“Total ada 10 titik yang retak. Kami juga khawatir nanti kalau terjadi longsor. Yang retak di mandya mandala ini awalnya diberi batu candi. Namun lama-lama batu candi itu pecah dan retakknya kembali muncul,” kata Sudiana beberapa waktu lalu. 7 des
Komentar