SMPN 1 Sukasada Terima Bantuan Chromebook
Maksimalkan Pembelajaran di Sekolah Rujukan Google
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 153 unit chromebook diterima SMPN 1 Sukasada, Senin (5/2) kemarin. Bantuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) ini diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika di halaman Disdikpora.
Puluhan unit gadget tersebut akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran digital. Salah satu penerimanya adalah SMPN 1 Sukasada yang dijadikan sekolah rujukan google. Sebagai sekolah rujukan ini SMPN 1 Sukasada wajib melakukan proses pembelajaran penuh menggunakan chromebook.
Kepala SMPN 1 Sukasada, Ni Ketut Liesvi Ismaeantini, usia penyerahan bantuan mengatakan, Sekolah Rujukan Google adalah program yang diberikan kepada sekolah yang telah menggunakan berbagai teknologi Google for Education. Pencanangan sekolah rujukan google ini dibawah naungan program transchromers, gerakan transformasi pembelajaran menggunakan chromebook dan akun Belajar.Id.
Google for Education bukan hanya melakukan perubahan dari kertas ke digital melainkan juga perubahan mindset guru, siswa, dan orangtua. Google for Education memperkenalkan transformasi digital dalam pembelajaran siswa, bagaimana siswa belajar, bagaimana guru mengajar dan bagaimana transformasi tersebut memaksimalkan potensi siswa.
“Kami sudah mengawali Program Transchromers sejak 2020 lalu. Ada banyak persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi, astungkara tahun ini kami menjadi yang pertama sekolah rujukan google di Bali,” terang Liesvi.
Salah satunya pemanfaatan chromebook dalam pembelajaran, penggunaan alat-alat google yang optimal oleh guru dan murid, serta memenuhi 25 persen guru di sekolah sudah menyandang predikat Google Certified Educator Level 1 (GCE L1).
Sementara itu Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, dengan predikat sekolah rujukan google, SMPN 1 Sukasada didorong menjadi aktor praktik baik dalam hal digitalisasi sekolah di Kabupaten Buleleng. Muara dari semua hal tersebut adalah peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih berpihak kepada murid.
“Di Indonesia banyak sekolah menjadi rujukan Google. Tetapi masih bisa dihitung dengan tangan. Di Bali, hanya SMPN 1 Sukasada yang baru menyandang predikat ini. Tentu ini sangat baik untuk kemajuan pendidikan di Buleleng yang berpijak pada digitalisasi. Kedepan akan membias ke sekolah-sekolah lainnya,” kata Astika.7 k23
Kepala SMPN 1 Sukasada, Ni Ketut Liesvi Ismaeantini, usia penyerahan bantuan mengatakan, Sekolah Rujukan Google adalah program yang diberikan kepada sekolah yang telah menggunakan berbagai teknologi Google for Education. Pencanangan sekolah rujukan google ini dibawah naungan program transchromers, gerakan transformasi pembelajaran menggunakan chromebook dan akun Belajar.Id.
Google for Education bukan hanya melakukan perubahan dari kertas ke digital melainkan juga perubahan mindset guru, siswa, dan orangtua. Google for Education memperkenalkan transformasi digital dalam pembelajaran siswa, bagaimana siswa belajar, bagaimana guru mengajar dan bagaimana transformasi tersebut memaksimalkan potensi siswa.
“Kami sudah mengawali Program Transchromers sejak 2020 lalu. Ada banyak persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi, astungkara tahun ini kami menjadi yang pertama sekolah rujukan google di Bali,” terang Liesvi.
Salah satunya pemanfaatan chromebook dalam pembelajaran, penggunaan alat-alat google yang optimal oleh guru dan murid, serta memenuhi 25 persen guru di sekolah sudah menyandang predikat Google Certified Educator Level 1 (GCE L1).
Sementara itu Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika mengatakan, dengan predikat sekolah rujukan google, SMPN 1 Sukasada didorong menjadi aktor praktik baik dalam hal digitalisasi sekolah di Kabupaten Buleleng. Muara dari semua hal tersebut adalah peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih berpihak kepada murid.
“Di Indonesia banyak sekolah menjadi rujukan Google. Tetapi masih bisa dihitung dengan tangan. Di Bali, hanya SMPN 1 Sukasada yang baru menyandang predikat ini. Tentu ini sangat baik untuk kemajuan pendidikan di Buleleng yang berpijak pada digitalisasi. Kedepan akan membias ke sekolah-sekolah lainnya,” kata Astika.7 k23
1
Komentar