Tandai Tahun Baru Imlek, Cikal Bakal Barongsai di Bali
Barongsai di Griya Kongco Dwipayana, Pemogan, Denpasar Selatan yang Selalu Dinanti
Puncak perayaan Imlek dilakukan, Jumat malam ini dengan sembahyang menutup tahun dan menyambut tahun baru Imlek 2575, serta pertunjukan barongsai
DENPASAR, NusaBali
Griya Kongco Dwipayana atau Ling Sii Miao di Jalan Tanah Kilap, Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar telah memulai berbagai persiapan menyambut Hari Raya Imlek 2575 yang jatuh pada, Sabtu (10/2). Salah satu yang menjadi daya tarik perayaan Imlek di Kongco Dwipayana adalah pementasan barongsai.
Barongsai garapan Sanggar Mutiara Naga Kongco Dwipayana ini disebut-sebut sebagai barongsai yang pertama kali diperkenalkan di Bali alias cikal bakal barongsai di Bali. Barongsai ini siap dipentaskan yang merupakan tradisi rutin saat perayaan Imlek di Kongco Dwipayana. Pementasan barongsai ini digelar pada, Jumat (9/2) malam nanti.
Rangkaian puncak perayaan Imlek dilakukan, Jumat malam ini dengan sembahyang menutup tahun sebelumnya, yaitu 2574 dan menyambut tahun baru Imlek 2575 dan pertunjukan barongsai. Lalu keesokan harinya, Sabtu digelar sembahyang dari pagi sampai sore dan berlangsung setiap hari hingga perayaan Cap Go Meh 2024 (selama 15 hari). Pemucuk atau Ketua Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Adnyana,74, mengungkapkan persiapan Imlek telah dilakukan dengan baik, termasuk untuk pementasan Barongsai. “Pentas Barongsai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya Tionghoa selama perayaan Imlek yang dipercaya sebagai sebagai penolak bala (menolak bencana atau meminta agar dilindungi dari mara bahaya),” ujar Ida Bagus Adnya atau biasa disapa Atu Mangku ini.
Griya Kongco Dwipayana atau Ling Sii Miao di Jalan Tanah Kilap, Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar telah memulai berbagai persiapan menyambut Hari Raya Imlek 2575 yang jatuh pada, Sabtu (10/2). Salah satu yang menjadi daya tarik perayaan Imlek di Kongco Dwipayana adalah pementasan barongsai.
Barongsai garapan Sanggar Mutiara Naga Kongco Dwipayana ini disebut-sebut sebagai barongsai yang pertama kali diperkenalkan di Bali alias cikal bakal barongsai di Bali. Barongsai ini siap dipentaskan yang merupakan tradisi rutin saat perayaan Imlek di Kongco Dwipayana. Pementasan barongsai ini digelar pada, Jumat (9/2) malam nanti.
Rangkaian puncak perayaan Imlek dilakukan, Jumat malam ini dengan sembahyang menutup tahun sebelumnya, yaitu 2574 dan menyambut tahun baru Imlek 2575 dan pertunjukan barongsai. Lalu keesokan harinya, Sabtu digelar sembahyang dari pagi sampai sore dan berlangsung setiap hari hingga perayaan Cap Go Meh 2024 (selama 15 hari). Pemucuk atau Ketua Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Adnyana,74, mengungkapkan persiapan Imlek telah dilakukan dengan baik, termasuk untuk pementasan Barongsai. “Pentas Barongsai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya Tionghoa selama perayaan Imlek yang dipercaya sebagai sebagai penolak bala (menolak bencana atau meminta agar dilindungi dari mara bahaya),” ujar Ida Bagus Adnya atau biasa disapa Atu Mangku ini.
Foto: Suasana persiapan Griya Kongco Dwipayana merayakan Tahun Baru Imlek 2575, Kamis (8/2). -ADI PUTRA
Dia menjelaskan pentas Barongsai Griya Kongco Dwipayana dan Sanggar Mutiara Naga tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak masyarakat untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik tradisi yang disajikan. Pegelaran Barongsai di Kongco ini sudah menjadi tradisi dari sejak awal berdiri Kongco serta sebagai acara penutup tahun dan menyambut tahun baru Imlek 2575. Pihak Kongco sendiri telah melakukan berbagai persiapan ritual yang khas dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek. Salah satu persiapan penting diawali dengan sembahyang bersama mengantarkan Dewa ke langit yang sudah dilakukan pada Jumat (2/2) malam lalu.
“Kemudian dilakukan prosesi bersih-bersih, pemasangan pernak-pernik, dan proses pencucian Rupang yang merupakan patung dewa-dewi Buddha,” kata Adnyana saat ditemui di Griya Kongco Dwipayana, Kamis (8/2). Pantauan NusaBali, selain warga Tionghoa tak sedikit pula umat Hindu tangkil di Kongco Dwipayana ini menjelang perayaan hari raya Imlek 2575. Dengan arsitektur tradisional Tionghoa yang anggun, Griya Kongco Dwipayana juga memperlihatkan unsur-unsur artistik Bali yang memikat.
Bangunan megah ini mencerminkan akulturasi budaya yang kaya antara China dan Bali, menjadikannya tempat unik yang mempersatukan dua warisan budaya yang berbeda. “Di sini 2 menjadi 1, Hindu dan Budha. Akulturasi budaya China dan palinggih-palinggih Bali,” ujar Adnyana seraya menjelaskan bahwa perayaan Imlek di Kongco Dwipayana memang biasa didatangi oleh umat dari Hindu Bali, Budha Bali atau orang keturunan China Bali. Kongco yang lokasinya berdekatan dengan Pura Luhur Candi Narmada ini selesai dibangun tepat pada, Kamis 9 September 1999 silam, dan merupakan Kongco terbesar di Bali dalam artian Dewa-Dewi di Kongco ini terlengkap dan terbanyak di Bali. Selain itu keterbukaan Griya Kongco Dwipayana untuk menerima kunjungan dari luar keyakinan atau umat adalah bukti nyata dari semangat kebersamaan dan toleransi. 7 cr79
1
Komentar