Rusak Parah, Jalan Kabupaten di Banjar Dinas Klandis Desa Pakisan
Jalan kabupaten yang menghubungkan antara Desa Pakisan dengan Desa Tambakan di Kecamatan Kubutambahan Buleleng rusak parah.
SINGARAJA, NusaBali
Bahkan seperti yang terlihat, jalan selebar 3,5 meter tersebut hanya tinggal batu kerikil yang berserakan. Kondisi jalan tersebut pun menuai banyak keluhan dari masyarakat setempat.
Menurut seorang warga Nyoman Sariani, yang ditemui Senin (24/7) kemarin, jalan di Banjar Dinasnya sudah lama rusak parah. Bahkan kejadian mobil dan motor nyungsep akibat jalan rusak sudah hal biasa. “Jelas kami terganggu dengan kondisi jalan begini, mohonlah dari pemerintaha da perhatian karena rusaknya sudah lama sekali,” kata dia.
Kondisi jalan rusak tersebut pun juga dibenarkan oleh Perbekel Desa Pakisan, Nyoman Wijasa. Meski tidak semua jalur di Desa Pakisan yang mengalami kerusakan parah. Dari total 12,5 kilometer jalan kabupaten yang menghubungkan Pakisan dan Tambakan, ada yang sudah teraspal. Namun yang hingga kini belum mendapatkan penanganan adalah jalan di wilayah Banjar Dinas Klandis.
“Kalau yang dari bawah Bontihing sampai perbatasan banjar kami sudah diaspal, tetapi belum semua. Sedangkan kalau yang dari Tambakan ke bawah, sudah tertangani tahun ini. yang belum itu yang dibagian tengah sekitar 3 kilometer di wilayah Banjar Dinas Klandis,” kata Wijasa yang dihubungi via telepon.
Pihaknya pun mengatakan kerusakan jalan sangat parah bahkan tidak bisa dilalui saat musim penghujan tersebut, memang sudah pernah diperbaiki pada tahun 2011 lalu. Hanya saja perbaikan yang bersifat pemeliharaan, tidak bertahan lama dan jalan kembali rusak dan hancur kembalis etahun kemudian hingga saat ini.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya dikonfirmasi terpisah, penanganan jalan yang menghubungkan Desa Pakisan dan Tambakan memang belum tuntas. Bahkan tahun ini dalam proses pengerjaan sepanjang 5 kilometer yang diambil dari arah Tambakan menuju ke bawah. Sedangkan dengan total panjang 12,5 kilomter tersebut yang belum tuntas sepanjang 3 kilometer.
“Kalau yang dari Bontihing itu kan sudah tuntas, tahun ini kami ambil juga disana sepanjang lima kilometer anggarannya gabung dengan jalan lain disekitar itu sekitar Rp7,5 miliar. Hingga yang tersisa sekitar 3 kilometer lagi,” ungkap dia.
Proyek penanganan jalan rusak di Desa Pakisan tahun ini pun menurutnya sudh mulai dikerjakan oleh pemborong sejak sebulan yang lalu. Hanya saja saat ini masih dilakukan persiapan, seperti perbaikan jalan bekas longsor, membuat senderan jalan dan selanjutnya diakhir pengerjaan baru akan dilakukan pengaspalan hotmik. Rangkaian panjang tersebut pun disebut Suparta memang penting dilakukan mengingat akses jalan tersebut juga sangat terjal.
Suparta menegaskan penuntasan jalan di pedesaan yang dikerjakan sejak tahun 2013 lalu memang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sehingga masyarakat kami harapkan bersabar. *k23
Menurut seorang warga Nyoman Sariani, yang ditemui Senin (24/7) kemarin, jalan di Banjar Dinasnya sudah lama rusak parah. Bahkan kejadian mobil dan motor nyungsep akibat jalan rusak sudah hal biasa. “Jelas kami terganggu dengan kondisi jalan begini, mohonlah dari pemerintaha da perhatian karena rusaknya sudah lama sekali,” kata dia.
Kondisi jalan rusak tersebut pun juga dibenarkan oleh Perbekel Desa Pakisan, Nyoman Wijasa. Meski tidak semua jalur di Desa Pakisan yang mengalami kerusakan parah. Dari total 12,5 kilometer jalan kabupaten yang menghubungkan Pakisan dan Tambakan, ada yang sudah teraspal. Namun yang hingga kini belum mendapatkan penanganan adalah jalan di wilayah Banjar Dinas Klandis.
“Kalau yang dari bawah Bontihing sampai perbatasan banjar kami sudah diaspal, tetapi belum semua. Sedangkan kalau yang dari Tambakan ke bawah, sudah tertangani tahun ini. yang belum itu yang dibagian tengah sekitar 3 kilometer di wilayah Banjar Dinas Klandis,” kata Wijasa yang dihubungi via telepon.
Pihaknya pun mengatakan kerusakan jalan sangat parah bahkan tidak bisa dilalui saat musim penghujan tersebut, memang sudah pernah diperbaiki pada tahun 2011 lalu. Hanya saja perbaikan yang bersifat pemeliharaan, tidak bertahan lama dan jalan kembali rusak dan hancur kembalis etahun kemudian hingga saat ini.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya dikonfirmasi terpisah, penanganan jalan yang menghubungkan Desa Pakisan dan Tambakan memang belum tuntas. Bahkan tahun ini dalam proses pengerjaan sepanjang 5 kilometer yang diambil dari arah Tambakan menuju ke bawah. Sedangkan dengan total panjang 12,5 kilomter tersebut yang belum tuntas sepanjang 3 kilometer.
“Kalau yang dari Bontihing itu kan sudah tuntas, tahun ini kami ambil juga disana sepanjang lima kilometer anggarannya gabung dengan jalan lain disekitar itu sekitar Rp7,5 miliar. Hingga yang tersisa sekitar 3 kilometer lagi,” ungkap dia.
Proyek penanganan jalan rusak di Desa Pakisan tahun ini pun menurutnya sudh mulai dikerjakan oleh pemborong sejak sebulan yang lalu. Hanya saja saat ini masih dilakukan persiapan, seperti perbaikan jalan bekas longsor, membuat senderan jalan dan selanjutnya diakhir pengerjaan baru akan dilakukan pengaspalan hotmik. Rangkaian panjang tersebut pun disebut Suparta memang penting dilakukan mengingat akses jalan tersebut juga sangat terjal.
Suparta menegaskan penuntasan jalan di pedesaan yang dikerjakan sejak tahun 2013 lalu memang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sehingga masyarakat kami harapkan bersabar. *k23
1
Komentar