28 Siswa Drop Out Kembali ke Sekolah
Sebanyak 28 orang siswa drop out (DO) di Kabupaten Buleleng akhirnya mulai kembali ke sekolah.
66 Siswa Belum Bisa Diajak
SINGARAJA, NusaBali
Meski dari pendataan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, yang tercatat dalam angka drop out awal sebanyak 94 orang. Kendala penarikan siswa kembali ke sekolah pun dinyatakan sangat sulit pada anak yang memang tidak berminat melanjutkan sekolah.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa (24/7) kemarin. Pihaknya mengatakan dari upaya pendekatan yang dilakukan yang baru berhasil diajak kembali ke sekolah hanya berjumlah 28 orang. Jumlah tersebut pun tersebar di delapan kecamatan yang ada di Buleleng kecuali Kecamatan Buleleng.
Sedangkan sisanya sebanyak 66 orang belum menyatakan siap untuk kembali ke sekolah. Terutama 49 orang anak lulusan SD yang mengaku tidak memiliki niat untuk melanjutkan sekolah. Selain juga sembilan anak yang setelah ditelusuri sudah pergi ke luar daerah untuk bekerja, Sedangkan delapan sisanya merupakan anak tamatan SD yang sakit dan mengalami kecacatan.
“Memang yang 49 anak dengan alasan tidak ada minat ini yang sulit sekali kami tarik ke sekolah. Meski pendekatan sudah kami upayakan melalui Kepala Sekolah dna juga Perbekel di desa tempat tinggalnya,” kata Suyasa. Meski demikian Suyasa tetap masih akan berupaya untuk melakukan pendekatan hingga 31 Juli mendatang. Jika ada yang mau lagi untuk bersekolah akan diarahkan ke sekolah terbuka atau Kejar Paket C, untuk mengantisipasi ketertinggalan pelajaran yang jauh.
Sejumlah nama siswa DO yang masuk dalam daftar tidak berhasil dibujuk kembali ke sekolah menurut Suyasa akan disodorkan kepada Dinas Tenaga Kerja, dalam program retripel atau penarikan anak usia sekolah yang telah bekerja. Sementara itu puluhan siswa DO yang sudah mulai bersekolah mendapatkan tangungan uang saku dan juga uang transportasi bagi mereka yang jarak rumahnya jauh dengan sekolah, dari Disdikpora Buleleng. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Meski dari pendataan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, yang tercatat dalam angka drop out awal sebanyak 94 orang. Kendala penarikan siswa kembali ke sekolah pun dinyatakan sangat sulit pada anak yang memang tidak berminat melanjutkan sekolah.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa (24/7) kemarin. Pihaknya mengatakan dari upaya pendekatan yang dilakukan yang baru berhasil diajak kembali ke sekolah hanya berjumlah 28 orang. Jumlah tersebut pun tersebar di delapan kecamatan yang ada di Buleleng kecuali Kecamatan Buleleng.
Sedangkan sisanya sebanyak 66 orang belum menyatakan siap untuk kembali ke sekolah. Terutama 49 orang anak lulusan SD yang mengaku tidak memiliki niat untuk melanjutkan sekolah. Selain juga sembilan anak yang setelah ditelusuri sudah pergi ke luar daerah untuk bekerja, Sedangkan delapan sisanya merupakan anak tamatan SD yang sakit dan mengalami kecacatan.
“Memang yang 49 anak dengan alasan tidak ada minat ini yang sulit sekali kami tarik ke sekolah. Meski pendekatan sudah kami upayakan melalui Kepala Sekolah dna juga Perbekel di desa tempat tinggalnya,” kata Suyasa. Meski demikian Suyasa tetap masih akan berupaya untuk melakukan pendekatan hingga 31 Juli mendatang. Jika ada yang mau lagi untuk bersekolah akan diarahkan ke sekolah terbuka atau Kejar Paket C, untuk mengantisipasi ketertinggalan pelajaran yang jauh.
Sejumlah nama siswa DO yang masuk dalam daftar tidak berhasil dibujuk kembali ke sekolah menurut Suyasa akan disodorkan kepada Dinas Tenaga Kerja, dalam program retripel atau penarikan anak usia sekolah yang telah bekerja. Sementara itu puluhan siswa DO yang sudah mulai bersekolah mendapatkan tangungan uang saku dan juga uang transportasi bagi mereka yang jarak rumahnya jauh dengan sekolah, dari Disdikpora Buleleng. *k23
1
Komentar