Property Lesu, Penjualan Komponen Rumah Turun
Bisnis property yang masih lesu dirasakan imbasnya pada kalangan pebisnis terkait.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya pengusaha perabotan dan komponen rumah jadi ikut terdampak. Penjualan komponen pelangkap rumah pun turun 50 % .
“Di sana (property) lesu, kita jadi ikut terkena imbasnya. Penjualan perabotan dan komponen peralatan rumah pun juga ikut turun,”kata I Gede Wirawan, pengusaha komponen rumah di jalan by pass Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (25/7).
Dari pengalaman selama ini, menurut Wirawan, pesanan atau pembelian komponen rumah jadi ikut bergairah ketika bisnis property lancar. Ada yang memesan gazebo atau komponen lainnya, untuk melengkapi rumah atau hunian yang baru dibeli pemiliknya.
Namun belakangan pesanan menyepi. Satu dua pesanan ada, tetapi tidak sebanyak beberapa tahun sebelumnya. Pasar yang memang sekarang jadi masalah. Sementara untuk bahan baku no problem.
Menurut Wirawan, satu dua pesanan tetap ada, namun tidak seramai ketika bisnis property lancar. Kesimpulannya kata Wirawan, melesunya pasaran komponen rumah jadi karena kelesuan perekonomian.
Hal senada disampaikan Komang Widya Sapari, pengusaha rumah jadi lainnya. Komang Widya mengatakan kelesuan pasaran komponen rumah jadi sudah terjadi sejak setahun lalu. Untuk menyiasati kelesuan itu, Widya Sapari mengatakan pengusaha seperti dirinya harus bijak bersiasat.
“Bagaimana agar konsumen tidak tiba-tiba merasakan sudah mahal,” kata Widya Sapari. Karena itulah, kata Widya Sapari meski dalam suasana lesu, dia mengaku masih tetap ada pesanan komponen rumah jadi. Kebanyakan untuk pasar lokal.
Tak hanya di pasar lokal, untuk pasar ekspor volume dan nilai penjualan komponen juga jeblok. Data Dinas Perindustrian nilai ekspor rumah jadi jeblok 98,36 % pada Januari-Juni 2017, dibanding periode sama tahun sebelumnya (2016). Pada Januari-Juni 2017 volume ekspor komponen rumah jadi hanya 469,00 (picies) dengan nilai US Dollar 2.888,32. Sedang pada Junuari-Juni 2016, ekspor komponen rumah jadi 72.246,00 dengan nilai US Dollar 176.617,51. *k17
Salah satunya pengusaha perabotan dan komponen rumah jadi ikut terdampak. Penjualan komponen pelangkap rumah pun turun 50 % .
“Di sana (property) lesu, kita jadi ikut terkena imbasnya. Penjualan perabotan dan komponen peralatan rumah pun juga ikut turun,”kata I Gede Wirawan, pengusaha komponen rumah di jalan by pass Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (25/7).
Dari pengalaman selama ini, menurut Wirawan, pesanan atau pembelian komponen rumah jadi ikut bergairah ketika bisnis property lancar. Ada yang memesan gazebo atau komponen lainnya, untuk melengkapi rumah atau hunian yang baru dibeli pemiliknya.
Namun belakangan pesanan menyepi. Satu dua pesanan ada, tetapi tidak sebanyak beberapa tahun sebelumnya. Pasar yang memang sekarang jadi masalah. Sementara untuk bahan baku no problem.
Menurut Wirawan, satu dua pesanan tetap ada, namun tidak seramai ketika bisnis property lancar. Kesimpulannya kata Wirawan, melesunya pasaran komponen rumah jadi karena kelesuan perekonomian.
Hal senada disampaikan Komang Widya Sapari, pengusaha rumah jadi lainnya. Komang Widya mengatakan kelesuan pasaran komponen rumah jadi sudah terjadi sejak setahun lalu. Untuk menyiasati kelesuan itu, Widya Sapari mengatakan pengusaha seperti dirinya harus bijak bersiasat.
“Bagaimana agar konsumen tidak tiba-tiba merasakan sudah mahal,” kata Widya Sapari. Karena itulah, kata Widya Sapari meski dalam suasana lesu, dia mengaku masih tetap ada pesanan komponen rumah jadi. Kebanyakan untuk pasar lokal.
Tak hanya di pasar lokal, untuk pasar ekspor volume dan nilai penjualan komponen juga jeblok. Data Dinas Perindustrian nilai ekspor rumah jadi jeblok 98,36 % pada Januari-Juni 2017, dibanding periode sama tahun sebelumnya (2016). Pada Januari-Juni 2017 volume ekspor komponen rumah jadi hanya 469,00 (picies) dengan nilai US Dollar 2.888,32. Sedang pada Junuari-Juni 2016, ekspor komponen rumah jadi 72.246,00 dengan nilai US Dollar 176.617,51. *k17
Komentar