Pertamini Bocor, Warung Terbakar
Kebakaran terjadi di Banjar Timbul, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Selasa (25/7) sekitar pukul 17.00 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Api menghanguskan sebuah warung milik I Made Budiartaya,40. Diduga, kebakaran dipicu ceceran tumpahan bensin akibat selang Pertamini di warung itu, bocor.
Informasi di lokasi, kejadian bermula saat Budiartaya menuangkan bensin dari jerigen ke mesin Pertamini dengan menggunakan selang. Selama proses pengisian tersebut, korban masuk ke dalam warung untuk melayani pembeli. Ternyata ketika itu pula, selang Pertamini bocor sehingga bensin meluber di bawah dinamo Pertamini. Ceceran bensin diketahui seorang petani kopi, Nyoman Muka,57. Saat itu, Muka menggiling kopi di warung korban. Selesai mengiling kopi, Muka membayaran jasa penggilingan dan langsung menuju motor. Saat itulah ia melihat bensin bercecean di bawah Pertamini. Ia memanggil pemilik warung, Budiartaya, lanjut mencabut selang pada Pertamini. Tiba-tiba percikan api muncul menyambar bensin.
Karena kejadian itu, mereka pun berteriak minta tolong. Salah seorang warga sempat memukul kentongan di balai banjar setempat, dan ada pula warga menghubungi petugas Damkar Gianyar. Sekitar pukul 17.30 Wita, 2 unit mobil Damkar Gianyar tiba di lokasi. Api dapat dipadamkan pada pukul 18.00 Wita. Tidak ada korban jiwa. Namun bangunan warung 7 meter x6 meter itu ludes terbakar. Kerugian materiil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Ikut terbakar uang tunai Rp 10 juta, emas senilai Rp 25 juta, 3 buah sertifikat tanah, sebuah mesin Pertamini, 18 buah Tabung Gas Elpiji 3Kg, sejumlah barang elektronik, pakaian, peralatan dapur dan sebuah alat penggiling kopi. Budiartaya pun syok berat.
Kassubag Humas Polres Gianyar AKP Alit Sudarsana ketika dikonfirmasi mengatakan peristiwa kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.
Sementara, itu diduga karena cuk konslet, Bale Daje milik I Made Wita,45, di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, nyaris gosong diamuk si jago merah, Selasa (25/7). Beruntung istri Made Wita, Ni Ketut Kerti, keburu melihat kepulan asap sebelum api membesar. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita itu sempat membuat panic warga sekitar. Dua unit mobil Pemadam Kebakaran Gianyar dan warga berjibaku menyirami api dengan alat seadanya. Api padam sekitar pukul 11.00 Wita.
Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Wirajaya, membenarkan kejadian itu. "Dugaan sementara, karena konsleting listrik di cuk," ujar Kompol Wirajaya, usai kejadian kemarin. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 2,5 juta. *nvi
Api menghanguskan sebuah warung milik I Made Budiartaya,40. Diduga, kebakaran dipicu ceceran tumpahan bensin akibat selang Pertamini di warung itu, bocor.
Informasi di lokasi, kejadian bermula saat Budiartaya menuangkan bensin dari jerigen ke mesin Pertamini dengan menggunakan selang. Selama proses pengisian tersebut, korban masuk ke dalam warung untuk melayani pembeli. Ternyata ketika itu pula, selang Pertamini bocor sehingga bensin meluber di bawah dinamo Pertamini. Ceceran bensin diketahui seorang petani kopi, Nyoman Muka,57. Saat itu, Muka menggiling kopi di warung korban. Selesai mengiling kopi, Muka membayaran jasa penggilingan dan langsung menuju motor. Saat itulah ia melihat bensin bercecean di bawah Pertamini. Ia memanggil pemilik warung, Budiartaya, lanjut mencabut selang pada Pertamini. Tiba-tiba percikan api muncul menyambar bensin.
Karena kejadian itu, mereka pun berteriak minta tolong. Salah seorang warga sempat memukul kentongan di balai banjar setempat, dan ada pula warga menghubungi petugas Damkar Gianyar. Sekitar pukul 17.30 Wita, 2 unit mobil Damkar Gianyar tiba di lokasi. Api dapat dipadamkan pada pukul 18.00 Wita. Tidak ada korban jiwa. Namun bangunan warung 7 meter x6 meter itu ludes terbakar. Kerugian materiil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Ikut terbakar uang tunai Rp 10 juta, emas senilai Rp 25 juta, 3 buah sertifikat tanah, sebuah mesin Pertamini, 18 buah Tabung Gas Elpiji 3Kg, sejumlah barang elektronik, pakaian, peralatan dapur dan sebuah alat penggiling kopi. Budiartaya pun syok berat.
Kassubag Humas Polres Gianyar AKP Alit Sudarsana ketika dikonfirmasi mengatakan peristiwa kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.
Sementara, itu diduga karena cuk konslet, Bale Daje milik I Made Wita,45, di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, nyaris gosong diamuk si jago merah, Selasa (25/7). Beruntung istri Made Wita, Ni Ketut Kerti, keburu melihat kepulan asap sebelum api membesar. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita itu sempat membuat panic warga sekitar. Dua unit mobil Pemadam Kebakaran Gianyar dan warga berjibaku menyirami api dengan alat seadanya. Api padam sekitar pukul 11.00 Wita.
Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Wirajaya, membenarkan kejadian itu. "Dugaan sementara, karena konsleting listrik di cuk," ujar Kompol Wirajaya, usai kejadian kemarin. Korban mengalami kerugian sekitar Rp 2,5 juta. *nvi
Komentar