Jelang Bulfest, Dishub Rancang Skema Perubahan Arus Lalin
Arus lalulintas di pusat Kota Singaraja akan mengalami perubahan serangkaian even Buleleng Festival (Bulfest) dan Buleleng Endek Carnaval (BEC).
SINGARAJA, NusaBali
Beberapa ruas jalan protokol bakal ditutup total, dan sebagian lagi berpola buka-tutup. Akibat perubahan arus tersebut, jalur truk yang biasanya lewat pinggir, kini diizinkan memasuki kota. Sedangkan pasien gawat darurat yang menuju IRD RSUD Buleleng, bakal dikawal personel Kancil Dinas Perhubungan (Dishub).
Bulfest akan berlangsung 5 hari, 2 – 6 Agustus 2017. Perubahan arus lalulintas akan dimulai 31 Juli 2017. Perubahan arus ini lebih awal karena pembuatan panggung utama sebagai persiapan pembukaan Bulfest. Panggung utama ini memanfaatkan simpang Jalan Ngurah Rai, Pahlawan, dan Jalan Veteran, tepatnya di depan Kantor Bupati Buleleng.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Buleleng I Gede Gunawan AP, Selasa (25/7), mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dengan perubahan arus lalulintas tersebut. Ruas jalan yang ditutup total meliputi, Jalan Veteran (depan kantor bupati, Red) dimulai dari Simpang Kelurahan Paket Agung, menuju Tugu Singa Ambararaja. Selanjutnya Jalan Ngurah Rai, mulai dari Simpang Jalan Kresna sampai Tugu Singa Ambararaja. Kemudian Jalan Pahlawan, mulai dari Simpang Jalan Gunung Agung menunju Tugu Singa Ambararaja. “Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Buleleng dan instansi terkait. Perubahan dimulai tanggal 31 Juli, karena di ruas jalan itu sudah ada persiapan pembuatan panggu dan pusat kuliner,” terangnya.
Penutupan ruas jalan secara total juga diberlakukan pada Jalan Ngurah Rai, mulai dari Simpang Udayana hingga Tugu Singa Ambararaja. Penutupan secara total dimulai pada pembukaan Bulfest, 2 Agustus, mulai pukul 14.00 - 20.00 Wita. Di hari yang sama juga ada beberapa ruas jalan yang dipolakan buka-tutup. Antara lain, Simpang Laksamana menuju Tugu Singa Ambararaja, Simpang Catus Pata menuju Tugu Singa Ambraraja, dan Simpang Yudistira menunju Tugu Singa Ambararaja. “Pola buka-tutup mulai diberlakukan pada pukul 07.00 - 22.00 Wita,” papar Kadishub Gunawan.
Jelas Gunawan, selama penutupan ruas jalan tersebut, arus lalulintas dialihkan ke ruas jalan tertentu. Arus dari arah Desa Gitgit atau Denpasar menuju Kota Singaraja, dialihkan melewati Desa Sambangan, maupun Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada. Sedangkan truk material dari arah timur, yang biasanya melalui Jalan Gempol, Banyuning (jalur pinggir kota), dialihkan memasuki kota dengan melewati Jalan Surapati, Hasanudin, Sutomo, hingga menuju ke Jalan A Yani. “Nanti akan ada penutupan ruas jalan di Simpang Penarukan dan Simpang Jalan Komodo,” terangnya.
Selain buat skema perubahan arus lalin, Dishub juga telah menentukan kantong parkir pengunjung di beberapa ruas jalan, antara lain di Jalan Gunung Agung, Jalan Bisma dan lainnya.
Disinggung kunjungan pasien gawat darurat menuju RSUD Buleleng, di Jalan Ngurah Rai Singaraja, Kadishub Gunawan mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan pihak RSUD Buleleng. Nantinya, pasien gawat darurat yang menuju IRD RSUD Buleleng akan dikawal dengan kendaraan Kancil Dishub yang selalu stand by. “Kami sudah berkoordinasi, kalau kondisinya memang krodit, kami kawal sampai di IRD,” terangnya. *k19
Bulfest akan berlangsung 5 hari, 2 – 6 Agustus 2017. Perubahan arus lalulintas akan dimulai 31 Juli 2017. Perubahan arus ini lebih awal karena pembuatan panggung utama sebagai persiapan pembukaan Bulfest. Panggung utama ini memanfaatkan simpang Jalan Ngurah Rai, Pahlawan, dan Jalan Veteran, tepatnya di depan Kantor Bupati Buleleng.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Buleleng I Gede Gunawan AP, Selasa (25/7), mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dengan perubahan arus lalulintas tersebut. Ruas jalan yang ditutup total meliputi, Jalan Veteran (depan kantor bupati, Red) dimulai dari Simpang Kelurahan Paket Agung, menuju Tugu Singa Ambararaja. Selanjutnya Jalan Ngurah Rai, mulai dari Simpang Jalan Kresna sampai Tugu Singa Ambararaja. Kemudian Jalan Pahlawan, mulai dari Simpang Jalan Gunung Agung menunju Tugu Singa Ambararaja. “Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Buleleng dan instansi terkait. Perubahan dimulai tanggal 31 Juli, karena di ruas jalan itu sudah ada persiapan pembuatan panggu dan pusat kuliner,” terangnya.
Penutupan ruas jalan secara total juga diberlakukan pada Jalan Ngurah Rai, mulai dari Simpang Udayana hingga Tugu Singa Ambararaja. Penutupan secara total dimulai pada pembukaan Bulfest, 2 Agustus, mulai pukul 14.00 - 20.00 Wita. Di hari yang sama juga ada beberapa ruas jalan yang dipolakan buka-tutup. Antara lain, Simpang Laksamana menuju Tugu Singa Ambararaja, Simpang Catus Pata menuju Tugu Singa Ambraraja, dan Simpang Yudistira menunju Tugu Singa Ambararaja. “Pola buka-tutup mulai diberlakukan pada pukul 07.00 - 22.00 Wita,” papar Kadishub Gunawan.
Jelas Gunawan, selama penutupan ruas jalan tersebut, arus lalulintas dialihkan ke ruas jalan tertentu. Arus dari arah Desa Gitgit atau Denpasar menuju Kota Singaraja, dialihkan melewati Desa Sambangan, maupun Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada. Sedangkan truk material dari arah timur, yang biasanya melalui Jalan Gempol, Banyuning (jalur pinggir kota), dialihkan memasuki kota dengan melewati Jalan Surapati, Hasanudin, Sutomo, hingga menuju ke Jalan A Yani. “Nanti akan ada penutupan ruas jalan di Simpang Penarukan dan Simpang Jalan Komodo,” terangnya.
Selain buat skema perubahan arus lalin, Dishub juga telah menentukan kantong parkir pengunjung di beberapa ruas jalan, antara lain di Jalan Gunung Agung, Jalan Bisma dan lainnya.
Disinggung kunjungan pasien gawat darurat menuju RSUD Buleleng, di Jalan Ngurah Rai Singaraja, Kadishub Gunawan mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan pihak RSUD Buleleng. Nantinya, pasien gawat darurat yang menuju IRD RSUD Buleleng akan dikawal dengan kendaraan Kancil Dishub yang selalu stand by. “Kami sudah berkoordinasi, kalau kondisinya memang krodit, kami kawal sampai di IRD,” terangnya. *k19
Komentar