70 Kamar Kos Bedeng Tinggal Puing
Sepuluh mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan sulit menjangkau lokasi kejadian karena lebar jalan sempit.
MANGUPURA, NusaBali
Kebakaran hebat menghanguskan 70 kamar kos semi permanen (bedeng) di Jalan Bypass Ngurah Rai Gang Mekar Sari, Mumbul, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (25/7) sekitar pukul 03.00 Wita. Kebakaran kos yang dihuni oleh 100 orang itu bersumber dari sebuah gudang yang berada di sebelah selatan bangunan kos.
Ditemui di lokasi kejadian, Heru, 50, sang pemilik kos menceritakan api bermula dari gudang kayu miliknya yang berdempetan dengan bangunan kos. Sesaat setelah melalap habis gudang kayu, api merembet ke bangunan kos yang sebagian besar terbuat dari kayu.
“Saat saya terbangun api sudah membesar di gudang kayu. Karena angin kencang, api dengan mudah menghanguskannya. Upaya penyelamatan oleh tim pemadam tak berhasil menjinakkan api, karena kendaraan berukuran besar tak bisa masuk lantaran jalan masuk kecil. Kendaraan yang bisa masuk hanya dua unit saja,” kata Heru.
Terkait penyebab kebakaran itu, Heru tak mau berspekulasi. Dia menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. “Biarkan polisi yang menyelidiki untuk mengusut penyebab kebakaran ini. Apakah kebakaran ini diakibatkan oleh korsleting listrik atau ada penyebab lain, itu saya tak mau menduga-duga. Yang jelas di dekat gudang ada tempat pembuangan sampah. Sampah itu ikut terbakar, itu artinya ada yang bakar sampah. Kalau ini diakibatkan oleh korsleting listrik, itu tak mungkin karena di gudang itu tak ada sambungan listrik,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, mengaku timnya mengalami kesulitan dalam memadamkan api. Timnya baru bisa menjinakkan api tiga jam lamanya. Wirya menduga kebakaran itu terjadi akibat kebakaran sampah yang berada dekat dengan gudang kayu. “Sebanyak 10 unit mobil pemadam kami kerahkan. Namun sampai di sana tim mengalami kesulitan karena jalan masuk menuju lokasi tak bisa dilalui oleh kendaraan berbadan besar. Jarak dari jalan raya sekitar 500 meter. Tim menyiasatinya dengan cara menyambungkan selang antar-mobil menuju lokasi. Bangunannya sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar sehingga api dengan cepat menghabiskannya,” ujar Wirya.
Salah seorang penghuni kos, Bernabas, mengaku saat kebakaran terjadi dirinya sedang bekerja pada salah satu hotel di Sawangan, Nusa Dua. Dirinya mengaku sebagian barang miliknya hangus terbakar. “Saya tak tahu mau tinggal di mana lagi. Semuanya sudah hangus. Mau cari kos baru tak ada uang,” kata pria yang mengaku asal Sumba Barat Daya, NTT, itu.
Penghuni kos, Melania, menceritakan saat api membesar dirinya bersama anaknya sedang tidur. Dirinya sadar setelah mendengar teriakan tetangga. Karena panik diapun hanya bisa menyelamatkan anaknya dan sebagian kecil barang miliknya. “Saat saya terbangun api sudah membesar. Saya langsung menyelamatkan diri bersama anak saya. Saya tak bisa menyelamatkan barang-barang. Api sangat cepat sekali membesar. Saat kejadian suami saya sedang kerja di Benoa. Untuk sementara malam ini kami numpang di kos keluarga,” tuturnya. *cr64
Kebakaran hebat menghanguskan 70 kamar kos semi permanen (bedeng) di Jalan Bypass Ngurah Rai Gang Mekar Sari, Mumbul, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (25/7) sekitar pukul 03.00 Wita. Kebakaran kos yang dihuni oleh 100 orang itu bersumber dari sebuah gudang yang berada di sebelah selatan bangunan kos.
Ditemui di lokasi kejadian, Heru, 50, sang pemilik kos menceritakan api bermula dari gudang kayu miliknya yang berdempetan dengan bangunan kos. Sesaat setelah melalap habis gudang kayu, api merembet ke bangunan kos yang sebagian besar terbuat dari kayu.
“Saat saya terbangun api sudah membesar di gudang kayu. Karena angin kencang, api dengan mudah menghanguskannya. Upaya penyelamatan oleh tim pemadam tak berhasil menjinakkan api, karena kendaraan berukuran besar tak bisa masuk lantaran jalan masuk kecil. Kendaraan yang bisa masuk hanya dua unit saja,” kata Heru.
Terkait penyebab kebakaran itu, Heru tak mau berspekulasi. Dia menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. “Biarkan polisi yang menyelidiki untuk mengusut penyebab kebakaran ini. Apakah kebakaran ini diakibatkan oleh korsleting listrik atau ada penyebab lain, itu saya tak mau menduga-duga. Yang jelas di dekat gudang ada tempat pembuangan sampah. Sampah itu ikut terbakar, itu artinya ada yang bakar sampah. Kalau ini diakibatkan oleh korsleting listrik, itu tak mungkin karena di gudang itu tak ada sambungan listrik,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, mengaku timnya mengalami kesulitan dalam memadamkan api. Timnya baru bisa menjinakkan api tiga jam lamanya. Wirya menduga kebakaran itu terjadi akibat kebakaran sampah yang berada dekat dengan gudang kayu. “Sebanyak 10 unit mobil pemadam kami kerahkan. Namun sampai di sana tim mengalami kesulitan karena jalan masuk menuju lokasi tak bisa dilalui oleh kendaraan berbadan besar. Jarak dari jalan raya sekitar 500 meter. Tim menyiasatinya dengan cara menyambungkan selang antar-mobil menuju lokasi. Bangunannya sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar sehingga api dengan cepat menghabiskannya,” ujar Wirya.
Salah seorang penghuni kos, Bernabas, mengaku saat kebakaran terjadi dirinya sedang bekerja pada salah satu hotel di Sawangan, Nusa Dua. Dirinya mengaku sebagian barang miliknya hangus terbakar. “Saya tak tahu mau tinggal di mana lagi. Semuanya sudah hangus. Mau cari kos baru tak ada uang,” kata pria yang mengaku asal Sumba Barat Daya, NTT, itu.
Penghuni kos, Melania, menceritakan saat api membesar dirinya bersama anaknya sedang tidur. Dirinya sadar setelah mendengar teriakan tetangga. Karena panik diapun hanya bisa menyelamatkan anaknya dan sebagian kecil barang miliknya. “Saat saya terbangun api sudah membesar. Saya langsung menyelamatkan diri bersama anak saya. Saya tak bisa menyelamatkan barang-barang. Api sangat cepat sekali membesar. Saat kejadian suami saya sedang kerja di Benoa. Untuk sementara malam ini kami numpang di kos keluarga,” tuturnya. *cr64
Komentar