ADD Desa Ban Tertinggi, Rp 2,5 Miliar Dipakai Pipanisasi
AMLAPURA, NusaBali - Pemerintah Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem mendapatkan ADD (Alokasi Dana Desa) tertinggi tahun 2024, sebesar Rp 2,57 miliar. Dari jumlah itu, Rp 2,5 miliar akan dialokasikan untuk pipanisasi guna melancarkan pelayanan air bersih.
"Pelayanan air lebih merupakan prioritas, makanya Rp 2,5 miliar untuk pengadaan pipa dan biaya pemasangannya," jelas Perbekel Ban I Gede Tamu Sugiantara kepada NusaBali di Amlapura, Selasa (13/2).
Sisanya, jelas dia, untuk pembangunan fisik, kekurangannya dicarikan dari dana desa. Pembangunan fisik dimaksud, betonisasi jalan Banjar Bonyoh menuju Banjar Belong, sebanyak Rp 200 juta, Banjar Delundungan menuju Banjar Darmaji sebesar Rp 200 juta, dan jalan usaha tani di Banjar Manik Aji.
Sebab, katanya masih banyak jalan-jalan menghubungkan antar banjar dinas, rusak berat memerlukan penanganan prioritas. Sedangkan anggaran terbatas.
Sedangkan Pj Perbekel Pempatan, Kecamatan Rendang Pande Ketut Arimbawa yang mendapatkan ADD tertinggi nomor 2 di tahun 2024 sebesar Rp 2,135 miliar, nantinya untuk rabat beton dan jalan usaha tani. "Masih banyak jalan belum dirabat beton," katanya.
Begitu juga menurut Perbekel Duda, Kecamatan Selat I Wayan Dulur, ADD di tahun 2024, sebagian untuk rabat beton, perbaikan gedung PAUD dan senderan Poskesdes di Banjar Padangtunggal, Desa Duda. "Sekarang gilirannya di Banjar Padangtunggal yang dapat bantuan, bergilir setiap tahun," kata Dulur.
Secara terpisah Pj Perbekel Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu I Nyoman Rumia, juga mengatakan, ADD yang dia dapatkan, sebagian besar untuk betonisasi jalan dari Banjar Dalem menuju Banjar Moncol, sejauh 1,6 kilometer lebar 3 meter.
Alokasi Dana Desa (ADD) untuk 75 desa di Karangasem di tahun 2024 ternyata sebesar Rp 100,1 miliar sedangkan tahun 2023 sebesar Rp 92,43 miliar, naik sebar Rp 7,67 miliar atau 8,29 persen. Setiap tahun mengalami kenaikan ADD, tahun 2023, Karangasem mengalami kenaikan perolehan ADD, sebesar 18,74 persen, sebab tahun 2022 memperoleh Rp 77,84 miliar menjadi Rp 92,43 miliar, saat itu naik Rp 14,59 miliar.
Kali ini kembali terjadi kenaikan ADD, tergantung situasi di tiap desa. Sebab, kriteria menerima ADD ada banyak variabelnya yang menentukan. Sesuai amanat pasal 22 ayat (3) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa dan pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, variabel menentukan ADD cukup banyak, di antaranya tingkat kemiskinan, pendidikan dasar, kesehatan, keterjangkauan kerja, luas wilayah, potensi ekonomi, partisipasi masyarakat dan lain-lain.
ADD berasal dari dana perimbangan DAU (dana alokasi umum), DAK (dana alokasi khusus), bagi hasil pajak 10 persen, dan bagi hasil retribusi daerah 10 persen.
ADD tahun 2024, sebesar Rp 100,1 miliar untuk 75 desa itu, masing-masing alokasi penghasilan tetap Rp 33,74 miliar, alokasi merata Rp 39,811 miliar dan alokasi proporsional Rp 26,54 miliar.
Tercatat 10 desa peraih ADD tertinggi, yakni Desa Ban di Kecamatan Kubu Rp 2,57 miliar, Desa Pempatan di Kecamatan Rendang Rp 2,135 miliar, Desa Datah di Kecamatan Abang Rp 2,06 miliar, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu Rp 1,889 miliar, Desa Bunutan di Kecamatan Abang Rp 1,859 miliar, Desa Bhuana Giri di Kecamatan Bebandem Rp 1,75 miliar, Desa Seraya di Kecamatan Karangasem Rp 1,734 miliar, Desa/Kecamatan Bebandem Rp 1,677 miliar, Desa Tulamben di Kecamatan Kubu Rp 1,686 miliar, dan Desa Tianyar Tengah di Kecamatan Kubu Rp 1,655 miliar.7k16
Komentar