H-1 Pencoblosan, Masih Banyak APK Bertebaran
MANGUPURA, NusaBali - Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) ternyata masih banyak bertebaran di jalan-jalan hingga H-1 pencoblosan atau pada Selasa (13/2), terutama di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kuta Selatan pun dibuat sibuk menurunkan APK tersebut.
Koordinator Divisi PPPS Panwascam Kuta Selatan I Made Dharmayasa, mengatakan operasi penertiban APK dilakukan secara intensif sepanjang hari terakhir masa tenang Pemilu 2024. “Hari ini (kemarin) dari pagi kami menyisir di jalur yang dilalui oleh Bupati Badung saat mengecek kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan Jimbaran sampai Banjar Mumbul,” kata Dharmayasa.
Wilayah yang menjadi fokus utama operasi penertiban adalah Kelurahan Benoa, Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Operasi ini dilakukan sambil memastikan persiapan pembuatan TPS di wilayah Kuta Selatan.
Dari hasil pemantauan, sambung Dharmayasa, tercatat sebanyak 60 bendera dan 32 baliho berhasil diturunkan. Mayoritas APK yang diturunkan berasal dari caleg dan partai politik (parpol), namun sebagian besar juga merupakan APK yang dipasang oleh pihak ketiga atau vendor. “Secara keseluruhan, sekitar 70 persen APK diturunkan secara mandiri oleh para parpol ataupun caleg,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan, seluruh APK yang berhasil dikumpulkan akan disimpan sementara di Kantor Camat Kuta Selatan. Caleg dan parpol yang menginginkan APK mereka kembali dapat mengambilnya di kantor dalam batas waktu satu minggu. Namun, jika tidak diambil, maka APK tersebut akan dimusnahkan.
“Penurun paling banyak yang kami lakukan adalah di Kelurahan Benoa dan Kelurahan Jimbaran, masing-masing hampir sebanyak 20 APK,” ungkapnya.
Dharmayasa berharap kesadaran dan kerja sama dari semua pihak, terutama caleg dan parpol agar dapat menjaga kondusivitas menjelang Pemilu 2024. Dengan demikian, diharapkan proses pemilihan dapat berlangsung dengan lancar dan demokratis.
“Sejauh pemantaun pada masa tenang, dari segi penurunan APK, ketertiban yang dilakukan oleh caleg, mudah-mudhan berjalan lancar karena kami berharap semua caleg dan parpol itu mengimbau simpatisannya agar menjaga kondusivitas pada Pemilu 2024 kali ini,” harapnya. 7 ol3
Wilayah yang menjadi fokus utama operasi penertiban adalah Kelurahan Benoa, Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Operasi ini dilakukan sambil memastikan persiapan pembuatan TPS di wilayah Kuta Selatan.
Dari hasil pemantauan, sambung Dharmayasa, tercatat sebanyak 60 bendera dan 32 baliho berhasil diturunkan. Mayoritas APK yang diturunkan berasal dari caleg dan partai politik (parpol), namun sebagian besar juga merupakan APK yang dipasang oleh pihak ketiga atau vendor. “Secara keseluruhan, sekitar 70 persen APK diturunkan secara mandiri oleh para parpol ataupun caleg,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan, seluruh APK yang berhasil dikumpulkan akan disimpan sementara di Kantor Camat Kuta Selatan. Caleg dan parpol yang menginginkan APK mereka kembali dapat mengambilnya di kantor dalam batas waktu satu minggu. Namun, jika tidak diambil, maka APK tersebut akan dimusnahkan.
“Penurun paling banyak yang kami lakukan adalah di Kelurahan Benoa dan Kelurahan Jimbaran, masing-masing hampir sebanyak 20 APK,” ungkapnya.
Dharmayasa berharap kesadaran dan kerja sama dari semua pihak, terutama caleg dan parpol agar dapat menjaga kondusivitas menjelang Pemilu 2024. Dengan demikian, diharapkan proses pemilihan dapat berlangsung dengan lancar dan demokratis.
“Sejauh pemantaun pada masa tenang, dari segi penurunan APK, ketertiban yang dilakukan oleh caleg, mudah-mudhan berjalan lancar karena kami berharap semua caleg dan parpol itu mengimbau simpatisannya agar menjaga kondusivitas pada Pemilu 2024 kali ini,” harapnya. 7 ol3
Komentar