Semua KPPS Perempuan Berbusana Baju Serba Pink
SEMARAPURA, NusaBali - TPS 009 di Balai Banjar Sari Merta, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung diisi oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) seluruhnya perempuan.
Pencoblosan bertepatan dengan Hari Valentine, Rabu (14/2), petugas KPPS kompak memakai baju berwarna pink dan dekorasi TPS dihiasi balon berwarna pink. Para pemilih juga mendapatkan coklat usai pencoblosan.
Pantauan di lapangan, KPPS beranggotakan 7 orang, masing-masing sebagai ketua, dua orang bertugas di bagian pendaftaran, bertugas mengarahkan alur pemilih, dan bertugas di bagian celup jari pada tinta.
Dua orang petugas Linmas hingga saksi pun seluruhnya perempuan. Termasuk petugas keamanan dijaga oleh seorang Polwan. Para pemilih mulai antri sejak pukul 07.00 WITA.
Setelah semuanya siap dan waktu pencoblosan dimulai, para pemilih dipanggil untuk mengambil surat suara dan langsung diarahkan ke bilik suara untuk pencoblosan.
Petugas Linmas Ni Komang Astuti mengatakan semua berjalan aman terkendali. Perempuan yang bekerja di perusahaan swasta ini mengaku tertarik bergabung jadi Linmas demi menyukseskan Pemilu serentak 14 Februari 2024.
“Semua petugas KPPS memakai baju pink karena ini merupakan TPS khusus petugasnya perempuan dan kebetulan juga sekarang Hari Valentine,” ujar Astuti. Pemilih di TPS 009 di Balai Banjar Sari Merta, Desa Negari sebanyak 235 orang.
Pemilih usai mencoblos dan mencelupkan jarinya pada tinta mendapatkan coklat. “Persiapan sejak pukul 06.00 WITA,” ujar Astuti. Pembentukan TPS perempuan ini untuk sosialisasi partisipasi perempuan. Sebab dari Pemilu sebelumnya daya tarik perempuan agak minim untuk jadi penyelenggara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung mendata total pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu serentak 2024 sebanyak 167.052 orang. Sebanyak 1.406 di antaranya penyandang disabilitas. Disabilitas fisik sebanyak 637 orang, disabilitas intelektual 108 orang, disabilitas sensorik wicara (tuna wicara) 156 orang, disabilitas sensorik rungu (tuna rungu) 74 orang, disabilitas sensorik netra (tuna netra) 112 orang, dan disabilitas mental sebanyak 319 orang.
Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Klungkung, I Gede Suka Astreawan, mengatakan tidak ada TPS khusus yang disiapkan untuk penyandang disabilitas. Pemilih disabilitas dan ODGJ diberikan pendampingan khusus saat memberikan hak suaranya di TPS masing-masing.
“Khusus pemilih tuna netra disediakan alat bantu berupa template dengan huruf braille yang akan ditempelkan pada surat suara,” ujar Astreawan, beberapa waktu lalu. 7 wan
Komentar