Jro Mangku Tewas di Eks Galian C Gunaksa
Korban Jro Mangku Sukadana nekat berenang sejauh 50 meter seberangi kubangan air eks Galian C Desa Gunaksa
Tenggelam Saat Mancing Bersama Rekan dari Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Kubangan air di bekas Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung kembali menelan korban jiwa, Selasa (25/7). Korbannya adalah Jro Mangku Kadek Sukadana, 30, pamangku Pura Dalem Desa Pakraman Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang tewas tenggelam saat memancing di lokasi kemarin siang.
Informasi di lapangan, musibah maut yang menimpa Jro Mangku Kadek Sukadana di eks Galian C Desa Gunaksa terjadi Selasa siang sekitar pukul 13.40 Wita. Jenazah korban baru berhasil ditemukan sore sekitar pukul 17.08 Wita, setelah dilakukan upaya pencarian selama hamir 3,5 jam.
Sebelum musibah maut menerjangnya, Jro Mangku Sukadana diketahui tiba di kawasan eks Galian C Desa Gunaksa, Selasa siang sekitar pukul 13.00 Wita, untuk memancing bnersama empat rekannya. Korban berangkat naik satu mobil dari Denpasar bersama empat temannya, masing-masing I Komang Suardana, 26 (asal Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida), I Kadek Aditya, 25 (asal Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida), I Kadek Galang, 28 (asal Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida), dan I Nyoman Kamayana, 21 (asal alamat Banjar Patus, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan).
Begitu tiba di lokasi eks Galian C Desa Gunaksa, lima sekawan ini langsung bergegas menyiapkan peralatan mancing seraya mencari lokasi yang strategis. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mancing di salah satu kubangan air yang cukup luas, tepatnya di sebelah barat Dermaga Gunaksa.
Setelah selama 40 menit memancing, tepatnya pukul 13.40 Wita, korban Jro Mangku Sukadana menyampaikan kepada seorang rekannya, Komang Suardana, bahwa dia hendak menyeberang ke daratan di seberang untuk mancing. Alasannya, di sana terlihat ada lokasi yang bagus.
Untuk menyeberangi kubangan air tersebut, korban harus melintas sejauh 50 meter lebih. Lokasi di bekas Galiuan C Desa Gunaksa yang hendak diseberangi korban selama ini dikenal berbahaya. Di sini kerap terjadi musibah yang menelan korban nyawa.
Tahu lokasi tersebut berbahaya, Komang Suardana pun sempat melarang korban untuk menyeberang. Namun, peringatan ini tidak dihiraukan di mana korban Jro Mangku Sukadana tetap memaksakan diri dengan alasan dirinya jago berenang.
Pada awalnya, korban memang dengan mulus berenang menyeberangi kubangan air sejauh 50 meter. Namun naas, begitu hampir tiba di daratan seberang, tiba-tiba korban terlihat melambaikan tangan untuk meminta pertolongan. Hanya dalam hitungan beberapa detik kemudian, korban sudah hilang tenggelam ke dasar kubangan.
Saksi Komang Suardana pun langsung memanggil teman-temannya untuk menolong korban. Hanya saja, mereka tidak bisa berbuat banyak, karena posisi korban tenggelam cukup jauh, hampir 50 meter. Kemudian, keempat rekan korban bergegas meminjam sebuah kano milik warga sekitar untuk mencari korban yang hilang tenggelam.
Komang Suardana cs berusaha sekuat tenaga mencari rekannya yang hilang tenggelam, namun upaya mereka tidak membuahkan hasil. Maka, musibah ini kemudian dilaporkan kepada petugas Polsek Dawan dan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung. Begitu dapat laporan, petugas gabungan langsung turun ke lokasi TKP di bekas Galian C Desa Gunaksa untuk mencari korban. Tim Basarnas Provinsi Bali juga ikut turun dengan peralatan selam.
Setelah berjuang selama hampir 3,5 jam, petugas gabungan akhirnya berhasil menemukan korban Jro Mangku Sukadana, Selasa sore sekitar pukul 17.08 Wita. Korban ditemukan nyangkut di dasar kubangan sedalam 3 meter dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jenazah korban kemudian diangkut menggunakan mobil patroli BPBD Klungkung menunju RSUD Klungkung di Semareapura untuk pemeriuksaan lebih lanjut. Buat sementara, jenazah korban masih dititip di RSUD Klungkung sebelum dijemput keluarganya untuk dibawa pulang ke rumah duka di Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan dari keterangan rekan-rekannya yang ikut mancing, korban Jro Mangku Sukadana nekat berenang ke seberang dengan alasan melihat sebuah tempat bagus di sana. “Tapi, kita belum tahu tempat bagus seperti apa yang dimaksud. Yang jelas, korban tewas tenggelam sebelum mencapai tempat bagus tersebut,” ujar Putu Widiada yang ditemui NusaBali di lokasi TKP, Selasa sore.
Putu Widiada menyebutkan, berdasarkan tanda-tanda korban sempat melambaikan tangan sebentar sebelum hilang tenggelam, diduga yang bersangkutan mengalami keram perut. Pasalnya, untuk mencapai lokasi seberang cukup jauh kalau berenang, apalagi arus di bawah cukup kuat. “Kedalaman kubangan ini mencapai 2,5-3 meter dan dasarnya berlumpur,” papar Widiada.
Menurut Widiada, sejatinya pihak BPBD sudah memasang papan peringatan agar siapa pun hati-hati di areal eks Galian C Desa Gunaksa. Apalagi, kalau sampai nekat menyeberangi kubangan, sangat berbahaya dan terbukti sudah berkali-kali terjadi musibah maut di sini. “Kalau kita melarang tidak berhak, kita hanya mengimbau saja agar jangan melewati kubangan ini, karena sangat berbahaya,” papar Widiada.
Sementara itu, saksi Komang Suardana mengaku sudah sempat melarang korban Jro Mangku Sukadana untuk menyeberangi kubangan maut tersebut. Namun, peringatannya diabaikan korban. “Saya menyaksikan langsung detik-detik sebelum musibah tenggelam ini. Kami berempat berusaha mencari kano untuk menolong, tapi tidak berhasil,” jelas Suardana kepada NusaBali.
Menurut Suardana, korban Jro Mangku Sukadana kesehariannya bekerja sebagai karyawan peruhasaan mebel di Kota Denpasar. Korban tinggal di Jalan Tukad Balian Renon, Denpasar Selatan. Korban berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil. “Saat ini pihak keluarga tengah dalam perjalanan dari Nusa Penida ke sini (Klungkung Daratan),” sebut Suardana. *wa
Komentar