Siswa SMP Tewas Tenggelam di Dam
Sebelum tewas bocah yang bersekolah di Al-Amin ini rencananya hendak bermain bola bersama tiga orang temannya, namun batal.
TABANAN, NusaBali
Suasana Pemilu 2024 di Perumahan Sanggulan mendadak diwarnai isak tangis. Seorang siswa SMP Adiansyah Putra,13, tewas tenggelam di Dam Puskopad II, Tukad Panaan Perumahan Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (14/2).
Informasi yang dihimpun di lapangan, sebelum tewas bocah yang bersekolah di Al-Amin ini rencananya hendak bermain bola bersama tiga orang temannya, namun batal. Karena korban mengajak rekannya, yakni Nasrul, Dion, dan Kalvin untuk berenang.
Mereka akhirnya bersama-sama menuju Dam Puskopad II dari tempat tinggal di wilayah Perumahan Gria Multijadi berjarak sekitar 2 kilometer. Sesampainya di Dam itu Nasrul mengamati kondisi sungai. Saat itu dia melihat korban Adiansyah membuka baju. Nasrul sempat bertanya kepada korban bisa berenang apa tidak. Korban menyahut bisa. Korban pun langsung lari dan melompat ke sungai yang kedalamanya 10 meter.
Pada saat itu korban dilihat panik seperti tidak bisa berenang. Rekannya sempat memberikan bantuan dengan melempar kayu, hanya saja korban langsung tidak muncul. Rekan korban pun panik dan langsung melaporkan kepada orangtuanya.
Kapolsek Kediri Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan korban ke dam itu memang untuk berenang. Awalnya hendak main bola bersama tiga rekannya. Hanya saja tidak jadi memilih berenang. "Korban ini tidak bisa berenang saat nyebur ke sungai, langsung tenggelam. Temannya sempat bantu melempar kayu tidak bisa," jelasnya.
Setelah pencarian kurang lebih 5 jam yang melibatkan tim gabungan dari Basarnas, Polsek Tabanan, Bhuana Bali Resque, BPBD Tabanan korban berhasil ditemukan tak jauh dari tempat dia melompat. Korban ditemukan di kedalam 7 - 8 meter dalam kondisi telah meninggal dunia. "Saat ditemukan tubuh korban sudah kaku. Korban ditemukan nyangkut di kubangan dasar sungai," beber Kompol Subakti.
Disebutkan, setelah korban ditemukan, jenazah langsung dibawa ke Masjid Al Mujahirin Sanggulan. Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian sebagai musibah. "Jenazah tidak dibawa ke rumah sakit. Rencana hari ini (kemarin) mau dikubur sehingga langsung dibawa ke Masjid untuk dishalatkan dan dimandikan," tandasnya.7des
Komentar