Ngartiang Pupuh, Jaya Negara Buka UDG Disabilitas
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial kembali menggelar Utsawa Dharma Gita (UDG) untuk penyandang disabilitas dalam rangka memperingati HUT ke-236 Kota Denpasar yang berlangsung di Gedung Wanita Shanti Graha Denpasar, Kamis (15/2).
Acara dibuka oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan masin (mengartikan,red) Pupuh yang dilantunkan oleh salah satu perwakilan disabilitas. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana, Kadis Sosial, I Gusti Ayu Laksmy Saraswati, dan OPD terkait Pemkot Denpasar.
Melalui kegiatan UDG Disabilitas diharapkan adanya program pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial dalam wadah pemberdayaan, pelestarian seni dan budaya bagi para penyandang disabilitas.
“Kemampuan penyandang disabilitas dalam keterbatasan mereka mampu layaknya orang normal, seperti yang dapat kita lihat dalam kegiatan UDG kali ini, mereka mampu menembangkan lantunan nyanyian suci yang dapat kita nikmati,” ujar Jaya Negara, disela-sela membuka UDG Disabilitas.
Lebih lanjut disampaikan, selain dapat meningkatkan kesejahteraan, program ini juga sebagai salah satu bentuk dukungan pemenuhan dan perlindungan bagi disabilitas dengan spirit 'Vasudaiva Khutumbakam'.
“Dalam kegiatan ini juga sebagai kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas secara inklusi dan berkesinambungan,” ujar Jaya Negara.
Sementara Kadis Sosial Denpasar, I Gusti Ayu Laksmy Saraswati menyampaikan, UDG bagi penyandang disabilitas sebagai program bimbingan fisik, sosial mental dan budaya. Hal ini mendukung Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju.
“Ini sebagai bentuk mewujudkan hak disabilitas dalam berekspresi, berkolaborasi yang harus kita berikan, karena mereka juga berkontribusi dalam pembangunan,” ujar Laksmy.
Dijelaskan pula, UDG bagi penyandang disabilitas diikuti 20 orang dari empat kecamatan yang mengelompokan kategori, Mageguritan, Mawirama, dan Macepat, dengan melibatkan para juri yang kompeten di bidangnya.
Sementara, jumlah disabilitas di Kota Denpasar mencapai ribuan, yang telah didukung melalui program Rumah Berdaya sebagai pelayanan mental, Pusat Layanan Disabilitas termasuk autis, dan Graha Nawasena sebagai rumah harapan disabilitas. “Disabilitas yang mengikuti kegiatan UDG ini tergabung di Graha Nawasena, selain berkesenian di rumah harapan disabilitas, juga difasilitasi tempat masage,” ujarnya.@mis
Melalui kegiatan UDG Disabilitas diharapkan adanya program pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial dalam wadah pemberdayaan, pelestarian seni dan budaya bagi para penyandang disabilitas.
“Kemampuan penyandang disabilitas dalam keterbatasan mereka mampu layaknya orang normal, seperti yang dapat kita lihat dalam kegiatan UDG kali ini, mereka mampu menembangkan lantunan nyanyian suci yang dapat kita nikmati,” ujar Jaya Negara, disela-sela membuka UDG Disabilitas.
Lebih lanjut disampaikan, selain dapat meningkatkan kesejahteraan, program ini juga sebagai salah satu bentuk dukungan pemenuhan dan perlindungan bagi disabilitas dengan spirit 'Vasudaiva Khutumbakam'.
“Dalam kegiatan ini juga sebagai kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas secara inklusi dan berkesinambungan,” ujar Jaya Negara.
Sementara Kadis Sosial Denpasar, I Gusti Ayu Laksmy Saraswati menyampaikan, UDG bagi penyandang disabilitas sebagai program bimbingan fisik, sosial mental dan budaya. Hal ini mendukung Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju.
“Ini sebagai bentuk mewujudkan hak disabilitas dalam berekspresi, berkolaborasi yang harus kita berikan, karena mereka juga berkontribusi dalam pembangunan,” ujar Laksmy.
Dijelaskan pula, UDG bagi penyandang disabilitas diikuti 20 orang dari empat kecamatan yang mengelompokan kategori, Mageguritan, Mawirama, dan Macepat, dengan melibatkan para juri yang kompeten di bidangnya.
Sementara, jumlah disabilitas di Kota Denpasar mencapai ribuan, yang telah didukung melalui program Rumah Berdaya sebagai pelayanan mental, Pusat Layanan Disabilitas termasuk autis, dan Graha Nawasena sebagai rumah harapan disabilitas. “Disabilitas yang mengikuti kegiatan UDG ini tergabung di Graha Nawasena, selain berkesenian di rumah harapan disabilitas, juga difasilitasi tempat masage,” ujarnya.@mis
Komentar