Nilai Impor dan Ekspor Bali Menurun
Bali meraih devisa sebesar 456,89 juta dollar AS (Rp 6,396 triliun) selama 11 bulan (periode Januari--November 2015), atau turun 7,78 persen dari perolehan devisa pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 495,44 juta dollar AS (Rp 6,936 triliun).
DENPASAR, NusaBali
"Perolehan devisa itu jauh lebih besar daripada nilai impor Bali selama Januari--November 2015 sebesar 120,24 juta dollar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa.
Khusus ekspor pada bulan November 2015, kata dia, tercatat 41,27 juta dolar AS, atau merosot 15,14 persen dari nilai ekspor pada bulan Oktober 2015 yang mencapai 48,64 juta dolar AS.
"Demikian pula, capaian pada bulan November 2015 menurun 5,61 persen dari kondisi pada bulan yang sama pada tahun 2014 sebesar 43,73 juta dolar AS," kata Panasunan Siregar.
Berbagai jenis komoditas andalan Bali menembus pasaran mancanegara, paling banyak diserap oleh pasaran Amerika Serikat sebesar 24,90 persen, menyusul Singapura 10,83 persen, Australia 10,37 persen, Jepang 6,65 persen, dan Hong Kong 6,42 persen.
Panasunan Siregar menambahkan bahwa lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu meliputi ikan dan udang sebesar 21,30 persen, produk perhiasan (permata) 15,21 persen, dan produk pakaian jadi bukan rajutan 9,07 persen.
Selain itu, juga produk kayu, barang dari kayu 8,58 persen, serta perabot dan penerangan rumah tangga 7,78 persen.
Panasunan Siregar menjelaskan bahwa pengapalan mata dagang itu ke luar negeri melalui pelabuhan laut di Jawa Timur 49,49 persen; Pelabuhan Benoa, Bali, sebesar 53,37 persen; melalui pelabuhan DKI Jakarta 3,85 persen; dan Jawa Tengah 0,02 persen.
Sementara untuk impor, Pulau Dewata ini mengimpor berbagai jenis mesin dan komponen alat produksi mencapai 120,24 juta dolar AS (Rp 1,683 triliun) selama sebelas bulan periode Januari-November 2015, merosot 63,92 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 333,30 juta dollar AS (Rp 4,666 triliun).
Ia mengatakan, khusus impor pada bulan November 2015 mencapai 10,37 juta dolar AS juga berkurang 81,57 persen dibanding bulan yang sama 2014 yang tercatat 56,31 juta dolar AS.
"Nilai impor itu juga menurun 1,88 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Oktober 2015) yang tercatat 10,57 juta dolar AS," ujar Panasunan Siregar dilansir antara.
Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah kembali menjadi barang dan aneka jenis cenderamata yang siap diekspor ke pasaran luar negeri yang mampu memberikan nilai tambah jauh lebih besar.
Impor alat produksi itu dinilai lebih menguntungkan karena memberikan nilai tambah dibandingkan dengan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang hanya menghabiskan devisa.
Selain itu juga mendatangkan produk perhiasan (permata) 8,47 persen serta produk kapal terbang dan bagian-bagiannya 6,07 persen. 7
Nilai Ekspor – Impor Bali
Tahun Ekspor Impor
2014 Rp 6,936 T Rp 1,683 T
2015 Rp 6,396 T Rp 4,666 T
1
Komentar