Dukung Pertanian Organik, Dinas Pertanian Usulkan Program UPPOz
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng kembali mengusulkan pengadaan Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO) ke Kementerian Pertanian. UPPO merupakan salah satu upaya untuk mendukung pertanian organik dan memenuhi kebutuhan pupuk pasca berkurangnya kuota pupuk kimia yang diberikan pemerintah.
Kepala Bidang Sarana dan Prasana Dinas Pertanian Buleleng Made Siladharma mengatakan, pengusulan UPPO ini menjadi usulan rutin setiap tahunnya. Sebab UPPO dinilai sangat efektif dan multi manfaat bagi petani. Bantuan UPPO yang biasanya diberikan kepada kelompok tani, sebesar Rp 200 juta. Tidak hanya diperuntukkan untuk pengadaan alat pengolahan pupuk dan sepeda motor roda tiga, tetapi juga lengkap dengan delapan ekor sapi dan kandang koloninya.
“Ini salah satu upaya untuk mendukung pertanian organik, sehingga pemerintah menganjurkan petani menggunakan pupuk organik. Selain juga ada pengurangan kuota pupuk subsidi dari pusat, untuk menutupi kebutuhan pupuk, penggunaan pupuk kimia saat ini bisa dicapur pupuk organik,” terang Siladharma.
Petani juga didorong mulai mandiri memproduksi pupuk organik. Sehingga tidak terlalu bergantung dengan suplai dari produsen pupuk. Dari pengusulan UPPO setiap tahunnya, terakhir bantuan yang dikucurkan ke Buleleng pada tahun 2022 lalu. Bantuan itu menyasar Kelompok Tani Ternak Tunggal Wiguna di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, serta Kelompok Tani Ternak Cipta Karya di Desa Les, Kecamatan Tejakula.
Sedangkan untuk bantuan di tahun 2023 masih nihil. Siladharma berharap usulannya tahun ini bisa dipenuhi pemerintah pusat. Sehingga target mandiri pupuk dan pendukung pertanian organik bisa lebih masif di Buleleng.
Sementara itu dari kelompok yang sudah menerima UPPO, mereka telah memproduksi pupuk organik sendiri, baik pupuk kandang padat dan cair maupun pupuk kompos. Siladharma menyebut UPPO memiliki keuntungan ganda bagi petani. Selain bisa memenuhi kebutuhan pupuk secara mandiri, bantuan sapi juga dapat dikembangbiakkan.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa dapat lagi, karena ini sangat bermanfaat bagi petani kita dan juga perbaikan unsur hara pada lahan pertanian juga,” terang dia.7 k23
“Ini salah satu upaya untuk mendukung pertanian organik, sehingga pemerintah menganjurkan petani menggunakan pupuk organik. Selain juga ada pengurangan kuota pupuk subsidi dari pusat, untuk menutupi kebutuhan pupuk, penggunaan pupuk kimia saat ini bisa dicapur pupuk organik,” terang Siladharma.
Petani juga didorong mulai mandiri memproduksi pupuk organik. Sehingga tidak terlalu bergantung dengan suplai dari produsen pupuk. Dari pengusulan UPPO setiap tahunnya, terakhir bantuan yang dikucurkan ke Buleleng pada tahun 2022 lalu. Bantuan itu menyasar Kelompok Tani Ternak Tunggal Wiguna di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, serta Kelompok Tani Ternak Cipta Karya di Desa Les, Kecamatan Tejakula.
Sedangkan untuk bantuan di tahun 2023 masih nihil. Siladharma berharap usulannya tahun ini bisa dipenuhi pemerintah pusat. Sehingga target mandiri pupuk dan pendukung pertanian organik bisa lebih masif di Buleleng.
Sementara itu dari kelompok yang sudah menerima UPPO, mereka telah memproduksi pupuk organik sendiri, baik pupuk kandang padat dan cair maupun pupuk kompos. Siladharma menyebut UPPO memiliki keuntungan ganda bagi petani. Selain bisa memenuhi kebutuhan pupuk secara mandiri, bantuan sapi juga dapat dikembangbiakkan.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa dapat lagi, karena ini sangat bermanfaat bagi petani kita dan juga perbaikan unsur hara pada lahan pertanian juga,” terang dia.7 k23
1
Komentar