Rai Mantra Apresiasi Partisipasi Masyarakat Bali
Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI
Pemilu 2024
DENPASAR, NusaBali - Mantan Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra masih teratas dalam penghitungan sementara (real count) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Bali pada Pemilu serentak 2024. Jika lolos ke Senayan nanti, Rai Mantra mengaku akan memperjuangkan budaya Bali sebagai aset dasar pembangunan.
Dia melihat Pemilu kali ini berjalan sangat menarik karena antusiasme warga datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) luar biasa. Ia berharap pemilu yang berjalan lancar ini akan terus berlanjut hingga penghitungan suara berakhir. “Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Bali atas partisipasi terutama yang sudah memilih saya,” ujarnya Rai Mantra saat ditemui di kediamannya, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, Jumat (16/2).
Jika terpilih sebagai salah satu senator Bali nantinya, dia mengaku akan konsisten memperjuangkan budaya Bali yang merupakan aset yang tidak berwujud, yang posisinya tidak kalah dengan aset berwujud seperti Migas misalnya. Menurutnya tantangan yang akan dihadapinya ketika duduk di kursi dewan adalah bagaimana mendorong ide budaya dengan ketujuh unsur-unsurnya, agar menjiwai seluruh kebijakan yang diterbitkan parlemen. Ia pun mengakui tidak dapat bekerja sendirian, karena itu ia mengaku siap bekerja sama dengan senator lainnya yang akan bersama-sama mewakili Bali di tingkat nasional.
“Mudah-mudahan nanti kita di DPD memiliki satu persepsi yang sama, meskipun tugas kita akan berbeda-beda dalam pembagian komite, paling tidak konsep modal budaya ini akan bisa mewadahi pola pemikiran mereka dalam komite-komite tersebut,” ujar putra budayawan sekaligus Gubernur Bali periode 1978-1988 Ida Bagus Mantra ini.
Ia menuturkan, pariwisata Bali yang berbasis kebudayaan telah terbukti menjadi aset yang sangat bernilai dari sisi ekonomi. Devisa dari industri pariwisata ini bahkan mampu bersaing dengan pendapatan negara dari sektor Migas. Rai Mantra mengingatkan, bahwa kebudayaan Nusantara termasuk Bali merupakan kekayaan yang tak ternilai yang tidak dapat disaingi oleh negara yang maju teknologinya sekalipun. “Kita tidak bisa mengungguli teknologi mereka, mereka juga tidak bisa mengungguli pariwisata budaya kita,” sebutnya.
Rai Mantra tidak menampik jika salah satu yang akan terus diperjuangkannya adalah skema bagi hasil dari devisa pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai basisnya. Namun, dia mengingatkan bahwa hal itu hanya sebagian kecil dari gagasan besar yang akan dibawanya saat melenggang ke Jakarta. Dia mengungkapkan, selama ini, khususnya pada masa kampanye, dirinya berusaha menyerap aspirasi masyarakat hingga pelosok Bali. Salah satu yang akan diperjuangkannya yakni terkait dengan regulasi pengadaan guru bahasa daerah.
“Dana perimbangan dari budaya hanya sebagian kecil saja. Masih ada guru bahasa daerah, pelestarian teknologi tradisional, seperti misalnya layang-layang, subak, dan lainnya,” tandas Gus Rai yang sebelumnya tarung di Pilgub Bali 2018 berpasangan dengan I Ketut Sudikerta, namun ditumbangkan pasangan I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Adrhana Sukawati (Koster-Ace) ini.
Mantan Wali Kota Denpasar itu hingga saat ini menduduki peringkat pertama dalam hitung sementara KPU dari 17 calon anggota DPD RI, ia meraup 16,42 persen suara atau 113.621 suara. Hingga kemarin data KPU Bali mencatat 36,25 persen suara masuk atau 4.643 TPS dari 12.809 TPS, Rai Mantra masih unggul, disusul I Komang Merta Jiwa dengan 14,04 persen, Arya Wedakarna 12,29 persen, dan Ni Luh Djelantik 11,77 persen. 7 a
1
Komentar