Sekda Bali Minta TPID Antisipasi Inflasi
Jelang hari raya beruntun, Sekda Bali Dewa Made Indra mengajak jajaran TPID melakukan pengawasan intensif pada ketersediaan kebutuhan seperti daging dan bahan makanan lainnya.
DENPASAR, NusaBali
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten/kota mengantisipasi kemungkinan naiknya angka inflasi menjelang hari raya beruntun mulai dari Galungan, Kuningan, Nyepi yang kemudian diikuti dengan datangnya bulan Ramadhan.
Penekanan tersebut diutarakannya saat membuka Rapat Koordinasi TPID dan Penyusunan One Page Summary dalam rangka TPID Award 2024 di Ballroom HOMM Saranam, Baturiti, Tabanan, Jumat (16/2).
Sekda Dewa Indra mengungkap, rangkaian hari raya biasanya diikuti meningkatnya kebutuhan masyarakat. “Akhir Februari ada Galungan, kemudian awal Maret ada Kuningan yang dirangkai dengan Nyepi. Setelah itu, lanjut datangnya bulan Ramadhan,” ujarnya.
Sekda Dewa Indra mengatakan, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, rangkaian hari raya cenderung diikuti meningkatnya kebutuhan. “Oleh sebab itu, kita harus bisa pastikan ketersediaan pasokan agar tak terjadi inflasi. Ini merupakan tanggung jawab semua,” tandasnya.
Sekda Dewa Indra meyakini jajaran TPID mampu menyikapinya dengan melakukan langkah antisipasi yang dibutuhkan. Selama ini, Bali beberapa kali menghadapi situasi yang memicu inflasi. “Dan sejauh ini kita mampu mengendalikan angka inflasi pada rentang yang aman sehingga lonjakan harga tak terkendali dapat dicegah,” imbuhnya.
Terkait antisipasi hari raya beruntun, birokrat kelahiran Singaraja ini mengajak jajaran TPID melakukan pengawasan intensif pada ketersediaan kebutuhan seperti daging dan bahan makanan lainnya. Selain itu, dia juga menaruh perhatian terhadap naiknya harga beras. “Untuk menekan laju kenaikan harga beras di pasaran, kami terus melakukan koordinasi dengan Bulog,” tuturnya.
Sekda Dewa Indra kembali mengingatkan TPID untuk memedomani prinsip 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Lebih dari itu, dia mendorong penguatan koordinasi dan kerja sama lintas kabupaten/kota. “Pola ini sudah kita bangun dan saya harap terus dioptimalkan. Semua kabupaten jaga kestabilan produksi sesuai potensi masing-masing,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali R Erwin Soeriadimadja dalam paparannya mengapresiasi keberhasilan jajaran TPID seluruh Bali dalam pengendalian angka inflasi yang terakhir tercatat 2,6 persen. Menurutnya, capaian ini adalah buah kerja keras jajaran TPID provinsi dan kabupaten/kota yang telah melakukan langkah tepat dalam pengendalian inflasi.
Dia juga menyinggung keunikan Bali sebagai daerah tujuan pariwisata.
”Suplai untuk Bali bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, tapi juga untuk wisatawan yang berkunjung. Karena itu, Bali bukan hanya menjadi daerah penghasil tapi juga tergantung pada daerah lain,” kata Erwin. 7 a
Komentar