Pemprov Bali Siap Gelar Pasar Murah
Sebagai upaya menekan kenaikan harga pangan jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Provinsi Bali menyusun jadwal pelaksanaan pasar murah. Kegiatan tersebut upaya untuk menekan kenaikan harga pangan terutama menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
“Kami upayakan pelaksanaan pasar murah,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Nyoman Widnyana Putra di Denpasar, Jumat (16/2) seperti dilansir Antara.
Saat ini beberapa komoditas pangan harganya mengalami kenaikan, di antaranya cabai rawit merah dan beras. Seperti di Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri di Singaraja, Kabupaten Buleleng misalnya harga cabai rawit merah per kilogram mencapai kisaran Rp 58.000-Rp 60.000 yang mengalami kenaikan jika dibandingkan Jumat (9/2) yang mencapai Rp 32.000-Rp 34.000 per kilogram atau naik kisaran Rp 26.000.
Sedangkan di Pasar Umum Gianyar harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 60.000 per kilogram dibandingkan seminggu sebelumnya yang hanya Rp 38.000 per kilogram atau naik kisaran Rp 22.000. Kemudian, di Pasar Badung Denpasar harga cabai rawit merah per kilogram mencapai kisaran Rp 45.000 atau naik sekitar Rp 7.000 dibandingkan, Jumat (9/2) yang mencapai Rp 38.000.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di 60 pasar di seluruh Bali berdasarkan data Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (Sigapura) Bali, rata-rata harga cabai rawit merah per kilogram mencapai Rp 52.400 atau naik sekitar 28 persen sebesar Rp 14.500 dibandingkan pada Jumat (9/2) yang hanya Rp 38.000. Bahkan, harga tertinggi tercatat di Kabupaten Klungkung mencapai Rp 71.000 per kilogram atau naik dibandingkan seminggu lalu yakni Rp 34.500.
Untuk itu, pihaknya menyusun jadwal pasar murah menjelang Galungan yakni pada 23 Februari 2024 di sebelah selatan Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali juga menjadwalkan kegiatan pasar yang akan diadakan di Desa Nyalean, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, pada 20 Februari. Kemudian di Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli pada 21 Februari. Sementara pada 6 Maret 2024 rencananya di Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Ketua Tim Pengendalian Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Sri Udayani, mengatakan kenaikan komoditas hortikultura itu karena terdampak cuaca buruk. “Cabai rawit mengalami kenaikan karena cuaca hujan dan angin, sehingga produksi menurun, ini berpengaruh ke pasokan, sehingga harga ikut naik di pasaran,” katanya.
Selain cabai, harga beras juga mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir.
Harga beras medium tertinggi terjadi Kabupaten Jembrana mencapai Rp 15.600 per kilogram dan harga beras premium tertinggi terjadi di Kabupaten Tabanan mencapai Rp 16.833 per kilogram dan di Jembrana mencapai Rp 16.600 per kilogram. Padahal, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 7 Tahun 2023 Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras di wilayah Bali mencapai Rp 10.900 per kilogram untuk beras medium dan Rp 13.900 per kilogram untuk beras premium. 7 ant
Komentar