Penggiat Lingkungan Ajak Siswa Membuat Eco Enzyme
SDN Hindu
Eco Enzyme
SD Negeri Hindu 4 Desa Batuan
Anak Agung Sri Suarniti
Yayasan Kewisik
Komunitas Bersih-bersih
GIANYAR, NusaBali - Penggiat lingkungan di Kabupaten Gianyar mengajak siswa-siswi SD Negeri Hindu 4 Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, mempraktekkan cara membuat eco enzyme, Sabtu (17/2). Yang menarik, saat praktek, seluruh siswa diajak melantunkan Gayatri Mantra agar eco enzyme yang dibuat hasilnya bagus.
Sebelum praktek, siswa diberikan edukasi pemahaman terkait bahan, takaran, cara membuat dan menyimpan eco enzyme. Para penggiat lingkungan dengan sabar mengajarkan para siswa.
Kepala SDN Hindu 4 Batuan, Anak Agung Sri Suarniti menjelaskan, kedatangan komunitas penggiat lingkungan ini disambut antusias oleh siswa.
Siswa yang mulanya belum mengenal istilah eco enzyme, lewat edukasi ini bisa langsung tertarik. “Kami berharap lewat edukasi ini anak-anak punya pengetahuan sejak dini cara memilah sampah. Terutama mengelola buah lungsuran atau surudan yang sudah tidak dikonsumsi, dikumpulkan dijadikan eco enzyme,” ujar Sri Suarniti.
Sementara itu, I Wayan Suartika dari Yayasan Kewisik menjelaskan pembuatan eco enzyme tak bisa sembarangan. Ada bahan, takaran, cara membuat hingga cara mengaplikasikan. Bahan dari eco enzyme terdiri dari buah-buahan atau sayuran sisa yang tidak busuk. Selanjutnya ada gula merah, air dan wadah. Perbandingan bahan yang digunakan yakni 1:3:10. “Untuk 1 kilogram gula merah diperlukan 3 kilogram buah dan 10 liter air. Kali ini kita membuat 30 liter, jadi buahnya 9 kilogram, gulanya 3 kilogram,” beber Suartika.
Kata dia, eco enzyme baru bisa dipanen setelah 3 bulan. Kepada anak-anak, juga dijelaskan ada buah yang tidak dianjurkan. Seperti durian karena baunya menyengat mengandung gas, begitu juga buah nangka. Selain itu dilarang menggunakan buah kelapa karena berminyak.
Wayan Gabler yang hadir bersama Komunitas Bersih-bersih Bali, Komunitas Tol-tol dan penggiat lingkungan lainnya mengatakan, untuk penyimpanan larutan eco enzyme ditempatkan pada tempat sejuk. Eco enzyme baru bisa dipanen setelah 3 bulan. “17 Mei 2024 ini baru kita akan panen,” jelas penggiat lingkungan asal Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler ini. nvi
1
Komentar