Ditahan Chelsea, ManCity Digeser Arsenal
Setiap kali ManCity gagal menang, Erling Haaland juga gagal mencetak gol. Haaland dianggap mati kutu melawan dua bek tengah Chelsea yang masih berusia sangat muda, Levi Colwill (20 tahun) dan Axel Disasi (25).
LONDON, NusaBali
Manchester City sementara harus mengubur harapan untuk terus mendekatkan diri dengan pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, Liverpool. Ya, Man City justru turun ke posisi ketiga setelah digeser Arsenal, usai mereka hanya imbang 1-1 saat menjamu Chelsea di Etihad Stadium, yang berakhir Senin (19/2) dinihari Wita.
Chelsea bahkan nyaris menjadi pemenang, setelah unggul 1-0 sejak menit ke-42 melalui gol Raheem Sterling. Namun Rodri mampu mencetak gol penyama 1-1 di menit ke-83, sehingga City terhindar dari kekalahan.
Disaat ManCity bermain imbang, Liverpool dan Arsenal sama-sama meraih poin sempurna. Di markas Brentford, Liverpool menang 4-1, berkat gol Darwin Nunez di babak pertama dan Alexis Mac Allister, Mohamed Salah, dan Cody Gakpo di babak kedua. Lalu gol Brentford dicetak Ivan Toney.
Kemudian Arsenal sukses meraih kemenangan besar dengan menggilas Burnley 5-0. Lima gol Arsenal dicetak Bukayo Saka (2 gol), Martin Odegaard, Leandro Trossard, dan Kai Havertz.
Kembali di laga ManCity vs Chelsea, striker Erling Haaland jadi sorotan. Setiap kali City gagal menang, pemain asal Norwegia itu juga gagal mencetak gol. Haaland dianggap mati kutu melawan dua bek tengah Chelsea yang masih berusia sangat muda, yaitu Levi Colwill (20 tahun) dan Axel Disasi (25).
Mengutip Squawka dari bola.com, Disasi melakukan 16 clearances. Ini sebuah statistik yang memperlihatkan Erling Haaland tidak bisa berbuat banyak. Haaland melepas sembilan tendangan dan gagal cetak gol.
Usai laga, Pep Guardiola memberikan pembelaan bagi Haaland.
Menurutnya dia bukan sosok yang tepat untuk memberikan saran mencetak gol kepada Haaland. Artinya, Guardiola sama sekali tidak mempertanyakan ketajaman striker 23 tahun itu.
"Lain kali Erling akan mencetak gol. Saya pemain sepakbola dan saya bermain selama 11 tahun dan mencetak 11 gol. Satu gol dalam satu musim. Itu statistik saya," kata Guardiola.
Guardiola pun membeberkan alasan ManCity gagal mengalahkan Chelsea. Dia menilai anak asuhnya memulai laga dengan buruk.
Menurutnya, ketika menghadapi tim yang memiliki ketenangan dan prestise seperti Chelsea, harus menampilkan performa terbaik selama 94 atau 95 menit.
Sementara itu, manajer Chelsea Mauricio Pochettino merasa sangat bangga meski timnya hanya mendapatkan satu poin di kandang ManCity. Secara khusus Pochettino memuji kerja keras anak asuhnya sepanjang pertandingan.
"Hari ini penampilan yang luar biasa. Kami mencetak gol pertama dan babak pertama merupakan laga yang sangat bagus. Saya sangat senang dan usaha mereka sangat besar," kata pelatih asal Argentina itu.
Pochettino pun menyebut semangat yang diperlihatkan skuad Chelsea harus diperlihatkan pada banyak pertandingan. Dengan talenta yang dimiliki di semua lini, katanya, Chelsea akan mencapai level yang diharapkan.
"Saya sangat senang, karena melawan salah satu tim terbaik di dunia tidaklah mudah. Karakter dan kepribadian yang ditunjukkan oleh tim membuat saya sangat senang," kara Pochettino.
Selain itu Pochettino memuji performa Sterling yang memperlihatkan penampilan impresif. Menurutnya, pengalaman Sterling penting dan pemain ofensif selalu perlu mencetak gol untuk merasa percaya diri. *
Komentar