KONI Bali Diminta Bekukan Pengprov Tak Penuhi Syarat
DENPASAR, NusaBali - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali didorong menonaktifkan cabang olahraga (Cabor) yang tidak memenuhi syarat pengembangan di lima kabupaten/kota. Hal itu mengingat ada sejumlah Pengprov Cabor yang tidak optimal melaksanakan pengembangan internal di sejumlah daerah.
Desakkan tersebut disampaikan Ketua KONI Badung, Made Nariana pada Minggu (18/2). Nariana menilai Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Pengprov Cabor) Bali harus mengembangkan Pengurus Daerah Cabang Olahraga (Pengkab/Pengkot Cabor) minimal di lima kabupaten/kota.
"Kalau sampai tidak mampu mengembangkan Pengkab/Pengkot di lima daerah, KONI Badung minta agar Pengurus KONI Bali membekukan Pengprov Cabor itu sementara," kata Nariana, Minggu (18/2)
Menurut Nariana, desakkan itu pun memiliki alasan yang jelas. Sebab jika kelak ada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), kalau tidak diikuti lima peserta (kabupaten/kota) Porprov untuk cabor terkait tidak dapat berlangsung, kecuali ada ketentuan lain.
Nariana pernah mengusulkan, berapa pun jumlah peserta Porprov harus tetap dipertandingkan, sehingga memberikan penghargaan kepada Cabor di kabupaten/kota yang mampu membina atlet.
Sekaligus memberikan sanksi kepada cabor yang tidak dikembangkan di semua daerah Bali," tegas Nariana, yang mantan Ketua KONI Bali ini.
Nariana juga menggarisbawahi, jika masalah ini diterima, semua pengurus cabor provinsi bertambah terus menjadi anggota KONI. Banyak cabang olahraga dipertandingkan di PON, tetapi banyak daerah termasuk Bali tidak mampu mengembangkan cabor itu dengan merata. Pengprov cabor ada, tetapi di kabupaten/kota tidak berkembang. Sementara itu, menurut Nariana di Badung, cabang olahraga yang tidak memenuhi syarat akan dibekukan sementara.
"Kalau di Badung, ada cabor yang tidak aktif atau tidak berkembang, langsung dilakukan berbagai tindakan. Termasuk penonaktifan, inilah yang kita harapkan di KONI Bali juga memberi tindakan tegas," kata Nariana. dar
Komentar