Pemulangan Ketut Winda Tak Jelas
KONI Bali dan Pengprov PBSI Telah Bersurat ke PB Djarum
Semua proses masih berlangsung dan diusahakan untuk kepulangan pebulutangkis asal Bali tersebut. Padahal KONI Bali pun sudah bersurat ke Djarum dan saat ini sedang menunggu. Ya semoga diberikan izin.
DENPASAR, NusaBali
Upaya memulangkan atlet bulutangkis Ni Ketut Winda Suryaningtias, untuk bergabung kontingen PON Bali hingga kini belum ada kejelasan atau mandek. Padahal Pengprov PBSI Bali dan KONI Bali sudah bersurat secara resmi ke klub Djarum, namun tidak membuahkan hasil dan tidak mendapat jawaban.
Belum adanya kejelasan terkait kepulangan atlet tersebut tidak dipungkiri Manager PBSI Bali, Iwan Tantrawan. Sejauh ini, kata Tantrawan, semua proses masih berlangsung dan masih diusahakan untuk kepulangan pebulutangkis asal Bali tersebut.
"Semuanya masih diproses dan diusahakan. KONI Bali sudah bersurat ke Djarum dan saat ini sedang menunggu. Ya semoga diberikan izin," ungkap Tantrawan, saat dikonfirmasi, Minggu (18/2).
Iwan mengaku sampai saat ini masih menunggu agar Ni Ketut Winda dapat diizinkan memperkuat Bali di PON XXI/2024 di Sumatera Utara-Aceh. Upaya ini dilakukan PBS dikarenakan atlet putri Ni Kadek Dinda Amartya Pratiwi yang sudah lolos PON sudah tidak bisa bergabung karena mengikuti Pelatnas.
"Misalkan, Winda tidak diizinkan PBSI akan mencari pengganti yang lain. Tapi, kalau Winda diizinkan mengganti posisi Dinda karena Dinda masuk Pelatnas. Ini masih terus diusahakan agar bisa diizinkan oleh klubnya," kata Iwan Tantrawan.
Tidak hanya melalui KONI, PBSI Bali juga melakukan pendekatan ke klub Djarum untuk melakukan negosiasi. Tapi, langkah tersebut masih menunggu jawaban dari klub tempatnya bernaung.
"Sudah lagi pendekatan Pak Ketum kami berusaha pendekatan ke atas. Ini proses negosiasi," kata Tantrawan menambahkan.
Di sisi lain, menjelang PON di Aceh dan Sumatera Utara pada September 2024, PBSI berencana melakukan pemusatan pelatihan mandiri di Pulau Jawa. Ada dua opsi antara Surabaya dan Jakarta. Rencana pemusatan latihan dilaksanakan tiga atau sampai empat bulan sebelum PON 2024.
Langkah pemusatan di luar daerah ini sebagai upaya memaksimalkan waktu latihan para atlet. Karena, untuk pelatihan di luar Bali itu cukup ketat dan bisa menjalani latihan 12 kali dalam sepekan.
"Mencari tempat terbaik untuk atlet untuk kami titipkan untuk latihan. Sementara lobi di Jakarta, tapi juga mencari pertimbangan lain supaya maksimal didapatkan anak-anak karantina," kata Iwan Tantrawan. dar
1
Komentar