Gas Melon Menghilang di Denpasar: Konsumen Menjerit, Pangkalan Ketar-Ketir
DENPASAR, NusaBali.com - Kabut kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon menyelimuti Kota Denpasar. Para konsumen menjerit karena kesulitan mendapatkan gas subsidi ini, sedangkan para pemilik pangkalan ketar-ketir menghadapi situasi yang tak menentu.
Di salah satu Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Padangsambian Klod, Denpasar Barat, stok gas melon dilaporkan menyusut drastis. Pemiliknya, Putu S, menuturkan pasokan gas berkurang hampir separuh dalam dua pekan terakhir.
"Biasanya seminggu dapat 150 tabung gas, sekarang paling banter 75 tabung," ungkap Putu S.
Kelangkaan ini memaksanya menerapkan pembatasan pembelian. Konsumen yang terdaftar di pangkalan dibagi menjadi tiga kategori: pemilik toko kelontong (maksimal 4 tabung), pedagang (2 tabung), dan rumah tangga (1 tabung).
Ketentuan pembatasan pembelian tabung ini berlaku untuk satu kali pembelian dalam seminggu. Jadi, di minggu berikutnya, konsumen dapat datang lagi membeli tabung gas.
“Jadi, konsumen yang berhak datang membeli hanya mereka yang sudah terdaftar di pangkalan dan menyerahkan KTP. Selain itu kami tidak layani,” tegas Putu S.
Di sisi lain, Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Toko Indra Jaya, Jalan Lely, Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara, bahkan kehabisan stok gas melon. Puluhan tabung gas kosong terparkir di depan toko, tanpa kepastian kapan akan terisi kembali.
Kondisi berbeda terlihat di Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg di Jalan Ahmad Yani, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara. Stok gas di sana masih stabil, meskipun langsung ludes diserbu konsumen begitu datang drop-dropan.
Pemilik pangkalan yang enggan disebutkan namanya ini mengungkapkan, pihaknya tetap menjual gas melon sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18.000 per tabung di tengah kelangkaan yang terjadi. *ol4
Komentar