Pj Gubernur akan Kembalikan Pola SMA/SMK Bali Mandara
Penjabat Gubernur Bali
Sang Made Mahendra Jaya
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Bali Mandara
DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan keinginannya untuk kembali melanjutkan pola pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bali Mandara sebagai wadah untuk membantu generasi muda Bali yang berprestasi, namun memiliki keterbatasan ekonomi.
"Saya berencana akan kembali melanjutkan pola pendidikan SMA dan SMK Bali Mandara. Karena salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan adalah melalui pendidikan untuk anak-anak,” ungkapnya saat menerima audiensi dari ahli fisika dan matematika, Prof Yohanes Surya, di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Senin (19/2).
Menurutnya, dengan pola pendidikan yang diterapkan, SMA dan SMK Bali Mandara terbukti mampu menghasilkan lulusan yang luar biasa. Berprestasi dan bersaing tidak hanya di dalam negeri, namun mampu masuk di perguruan ternama luar negeri, padahal anak-anak tersebut berasal dari keluarga yang memang benar-benar tidak mampu (miskin).
Ditambahkannya lagi, bahwa syarat mereka masuk dan diterima di SMA/ SMK Bali Mandara adalah mereka yang berasal dari keluarga yang miskin. "Kita tidak akan pernah menyangka mereka berasal dari keluarga yang miskin, namun mereka memiliki rasa ‘jengah/tantangan’ untuk maju dan merubah martabat keluarganya.
“Sehingga tidak heran, mereka yang merupakan lulusan SMA/ SMK Bali Mandara memiliki kemampuan akademis yang tidak perlu diragukan, dan tidak sedikit dari mereka mampu menjadi calon dokter, calon perwira di Akademi Kepolisian dan sejumlah universitas unggulan dalam negeri bahkan luar negeri,” tegasnya Pj Gubernur Mahendra Jaya.
Seperti diketahui, status SMA/SMK Bali Mandara saat ini sama dengan sekolah negeri lainnya di Bali. Sebelumnya sekolah di Kubutambahan, Buleleng ini merupakan sekolah khusus yang menerima siswa Bali yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki bakat dan prestasi. Pj Gubernur bersama sejumlah pihak terkait mengatakan siap ‘ngrombo’, mengembalikan sistem pendidikan di SMA/SMK Bali Mandara.
Pj Gubernur Mahendra Jaya juga menyambut baik rencana pembangunan Gasing Center di Bali, yang akan bekerja sama antara Pemerintah Daerah dan Pertamina.
Prof Yohanes Surya yang hadir bersama sejumlah pendamping menjelaskan bahwa metode pembelajaran Gasing (Gampang, Asik dan Menyenangkan) ini adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya.
Diterangkannya lagi, untuk Bali sudah dua Kabupaten yang akan melakukan kerja sama dengan Pertamina untuk melaksanakan pelatihan Gasing yang dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yakni Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung. "Pentingnya proses langkah demi langkah ini dalam metode Gasing tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, di mana terdapat titik kritis yang harus mereka lewati, kemudian setelah mencapai titik kritis ini mereka tidak akan sulit lagi mengerjakan soal dalam topik tersebut. Metode ini digunakan sambil menunjukkan video pembelajaran di Manokwari Selatan, Papua Barat,” ungkap Prof Yohanes menjelaskan bagaimana metode GASING mengubah pola pikir belajar matematika jadi lebih menyenangkan.
Ditambahkannya lagi, metode Gasing diciptakan untuk menghilangkan momok belajar matematika yang mengerikan bagi beberapa pelajar di Indonesia. Hitungan, menghafal rumus, hingga melihat angka-angka membuat banyak anak enggan untuk belajar menyukai pelajaran satu ini. 7 a
Komentar