Dadong Ditemukan Tewas di Sawah
Sempat dinyatakan hilang selama beberapa jam, seorang nenek ditemukan tergeletak tak bernyawa di tengah sawah oleh penggembala itik.
NEGARA, NusaBali
Seorang dadong (nenek) bernama Ni Kayan Nakti, 70, ditemukan meninggal dunia di tengah areal persawahan Subak Tibu Beleng, Banjar Yehbuah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (18/2) sore. Sebelum ditemukan tewas di tengah sawah itu, korban sempat dinyatakan hilang selama beberapa jam setelah terakhir dilihat meninggalkan rumah pada siang hari.
Dari informasi, mayat dadong Kayan itu pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama I Gusti Made Surusa, 54, pada sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu, saksi yang sedang menggembala itik di area persawahan setempat, tidak sengaja melihat seseorang yang diduga sudah meninggal dengan posisi tergeletak di tengah sawah.
Melihat hal tersebut, saksi langsung memberitahu warga sekitar termasuk aparat banjar setempat yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Mendoyo. Dari pengecekan warga, mayat itu diketahui adalah dadong Kayan yang juga merupakan warga setempat. Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung melakukan olah TKP dan membawa mayat korban untuk dilakukan pemeriksaan jenazah ke Puskesmas Mendoyo.
Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat tersebut. Namun ditemukan bekas luka lecet pada bagian pelipis kiri dan lengan sebelah kiri yang diduga karena sempat terjatuh. Dari dugaan sementara, korban meninggal dunia karena serangan jantung. Ada juga dugaan korban mengalami dehidrasi karena kepanasan.
“Dari pemeriksan dokter, bagian kulit punggung korban juga ditemukan mengelupas karena kemungkian sudah sejak siang tergeletak di TKP,” ujar Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi, Senin (19/2).
Sesuai keterangan keluarga korban, kata Kompol Suarmadi, korban tidak ada memiliki riwayat penyakit. Namun korban yang sudah lansia itu telah pikun. Sebelum ditemukan tewas di tengah sawah itu, korban diketahui sempat seharian berada di rumah pada pagi hingga siang sekitar pukul 11.00 Wita. Namun pada sekitar pukul 11.30 Wita, ada saksi yang melihat korban meninggalkan rumah dan berjalan ke utara atau menuju areal persawahan di TKP.
“Keluarga korban juga sempat bingung mencari-cari karena tidak pulang sampai sore. Pas masih berusaha mencari-cari ke tetangga dan warga sekitar, sorenya ada yang memberitahukan ke rumah korban kalau korban ditemukan meninggal dunia,” kata Kompol Suarmadi.
Setelah sempat dilakukan pemeriksan di puskesmas, jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. “Keluarga sudah mengikhlaskan kejadian itu sebagai musibah. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, jenazah diserahkan ke keluarga,” ucap Kompol Suarmadi. 7 ode
1
Komentar