nusabali

Kapal Cepat Tenggelam di Tarakan

  • www.nusabali.com-kapal-cepat-tenggelam-di-tarakan

Kapal cepat atau speedoat SB Rejeki Baru Kharisma jurusan Tarakan-Tanjung Selor, Kalimantan Utara, terbalik setelah bermanuver saat meninggalkan pelabuhan SDF Tarakan.

22 Orang Selamat, 10 Orang Tewas

NUNUKAN, NusaBali
Kapal berpenumpang 48 orang tersebut terbalik tak jauh dari pelabuhan. "Kejadiannya sekitar pukul 09.50 Wita. Dari keterangan penumpang, motoris (nakhoda) banting setir ke arah kanan, karena oleng, dia banting setir ke arah kiri. Speedboat kemudian terbalik 10 menit setelah meninggalkan pelabuhan," ujar Kasi Operasi Basarnas Balikpapan, Octavianto mewakili Kepala Basarnas Balikpapan Mujiono, Selasa (25/7).
 
Upaya pertolongan yang dilakukan oleh warga dan Tim SAR dari Basarnas Kota Tarakan berhasil mengevakuasi 22 penumpang. Sementara itu, hingga pukul 14.00 wita korban tewas yang telah ditemukan sebanyak 10 orang.
 
"Korban yang berhasil dievakuasi, (berdasarkan) data terakhir 22, sementara yang meninggal 10 penumpang. Kita masih mendata karena korban di evakuasi ke beberapa rumah sakit yang ada di Tarakan," jelas Octavianto seperti dilansir kompas.
 
Seorang saksi mata, Ati Gunawan, yang dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, speedboat "Rejeki Baru" tersebut tenggelam akibat menabrak kayu sehingga terbalik.
 
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub A Tonny Budiono dalam rilisnya menyayangkan terjadinya kecelakaan tersebut. "Saya menyesalkan terjadinya kecelakaan speed boat SB. Rejeki Baru Kharisma dan tim evakuasi sudah diterjunkan untuk menolong para penumpang speed boat tersebut," ujar Tonny seperti dilansir detik.
 
Penyebab kecelakaan masih belum diketahui. Data 10 orang meninggal terdiri dari 4 orang laki-laki, 5 orang perempuan, dan 1 anak-anak. Tonny mengingatkan kembali agar pentingnya sinergi regulator, operator dan pengguna jasa dalam mewujudkan keselamatan pelayaran.
 
"Kami selaku regulator bekerja sesuai aturan yang ada dan telah menerapkan prinsip mengutamakan keselamatan pelayaran tanpa kompromi. Kami minta dukungan dari operator dalam hal ini pemilik kapal dan Nakhoda untuk juga mengutamakan keselamatan pelayaran agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," kata Tonny.
 
Tim SAR dari Speed Sae Reder dari TNI AL, Polair Polres Tarakan, dibantu warga sedang mengevakuasi para korban dan mencari korban yang hilang. Mereka juga mengerahkan mobil ambulans RSUD Tarakan, dua unit milik TNI AL, kemudian dari Polres dan Pemkot Tarakan untuk mengevakuasi korban. *

Komentar