3 Siswi Papua Dititip di SMAN 1 Amlapura
SMA Negeri 1 Amlapura kembali menerima titipan siswa baru dari Papua.
AMLAPURA, NusaBali
Kali ini sebanyak tiga siswi, Vonni Helembo, Chindy Olinevhia Elshaddy Inden, dan Lesly Cheenris Kadiwara. Di sekolah yang sama, tahun lalu dua pelajar dari Papua mengikuti pembelajaran selama tiga tahun atas beasiswa pemerintah.
Ketiga pelajar tersebut belajar di kelas X IPA5. Mulanya mereka mengaku terasa berat berpisah dengan orangtua. Apalagi baru tamat SMP.
“Agak berat juga berpisah dengan orangtua. Syukur setiba di Bali disambut teman-teman sebaya, langsung merasa senang. Semuanya bersahabat di sini,” kata Lesly dari Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Rekannya Vonni, mengaku ingin tahu Bali yang dikenal indah. “Selain itu, pendidikan di Bali lebih maju,” ucap Vonni dari Kabupaten Dekai, Provinsi Papua, yang manta pemain sepakbola wanita dari PSGY (Persatuan Sepakbola Galanita Yanukimo), Kabupaten Dekai.
Titipan pelajar dari Provinsi Papua itu rutin tiap tahun yang merupakan program pemerintah pusat. “Siswa dari Papua yang telah belajar di SMAN 1 Amlapura berbaur dengan murid lokal. Mereka sambil berinteraksi sosial dan tukar kebudayaan juga belajar bahasa Bali. Tujuannya, agar lebih paham budaya Bali,” ujar Kepala SMAN 1 Amlapura Wayan Sugiana didampingi Wakasek Kesiswaan I Dewa Gede Sutarta ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/7).
Menurutnya, murid baru dari Provinsi Papua itu tiba pada Senin (10/7). Pihak sekolah hanya mencarikan rumah kontrakan, memberikan petunjuk tempatnya belanja di pasar terdekat, dan kebutuhan lainnya. Sesama siswa dari Papua juga baru saling kenal setelah bergabung di SMAN 1 Amlapura.
Sementara di SMKN Abang tidak lagi dapat titipan murid baru dari Papua, setelah salah seorang siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 1, Christian Yanus Boy Wenda, 17, dari Kabupaten Jayawijaya, Papua, meninggal mendadak saat berlatih tinju, tahun 2015. Terakhir menerima siswa baru pada tahun ajaran 2014/2015.
“Bukan disebabkan ada siswa meninggal, sehingga tidak lagi menerima siswa baru dari Papua. Penerimaan di SMK secara bergilir di Bali. Agar SMK lain juga merasakan membina murid dari Papua,” tutur Kepala SMKN Abang I Made Kerta Negara. Tercatat sebanyak 36 siswa dari Papua disebarkan di beberapa sekolah di Bali. *k16
1
Komentar