PSU TPS 14 Pering Gianyar: Jumlah Pemilih Merosot Drastis
GIANYAR, NusaBali.com - Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 14 Banjar Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Rabu (22/2/2024) tidak berjalan sesuai harapan. Hingga pukul 12.00 WITA, hanya 118 dari 271 pemilih yang menggunakan hak pilihnya.
Minimnya partisipasi ini jauh berbeda dibandingkan saat pencoblosan 14 Februari 2024 lalu. Pemilih yang menggunakan hak suara sebanyak 234. Dalam pemilihan tersebut, suara sah sebanyak 231 suara dan tidak sah 3 suara.
Dari penghitungan suara pada saat coblosan pertama itu, perolehan suara Capres-cawapres Nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul memperoleh 167 suara. Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 51 suara dan Paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 13 suara.
Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan, menduga rendahnya partisipasi disebabkan beberapa faktor. Perkembangan penghitungan suara, dinilai mempengaruhi mayarakat yang masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). Selain itu PSU yang berlangsung pada hari kerja, menyebabkan masyarakat tidak bisa hadir karena bekerja.
Seperti diketahui, PSU TPS 14 Pering digelar karena Bawaslu Gianyar menemukan ada dua warga Jakarta yang menggunakan hak pilihnya di TPS 14, Desa Pering. Dua orang ini tidak masuk DPT maupun daftar pemilih tetap tambahan (DPTb) di TPS tersebut.
Ketentuannya yang bersangkutan tidak boleh menggunakan hak pilihnya karena yang bisa menggunakan KTP elektronik adalah warga yang tinggal di desa dan ber-eKTP di wilayah setempat juga. Kalau dari luar wilayah provinsi wajib tercatat DPTb, sedangkan dua warga yang terlanjur memilih itu sudah memiliki C6 di Jakarta.
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, yang memantau PSU, menyayangkan rendahnya partisipasi pemilih. Raka Sandi mengatakan kehadiran DKPP RI untuk memonitoring proses penyelenggaraan Pemilu 2024.
Terkait di Bali ada lima tempat PSU, empat di Buleleng dan satu di Gianyar, Raka Sandi mengatakan pelanggaran-pelanggaran pemilu yang terjadi sudah direkomendasikan oleh Bawaslu kepada KPU untuk digelar PSU.
"Satu TPS saja bermasalah, akan bermasalah hingga tingkat berikutnya, bahkan proses di pusat juga terkendala, sehingga semua proses wajib terlaksana dengan baik, utamanya PSU jangan lagi ada masalah berulang, apalagi rekap harus benar-benar klir dan tidak ada masalah, " terang mantan anggota KPU RI ini.
"Satu TPS saja bermasalah, akan bermasalah hingga tingkat berikutnya, bahkan proses di pusat juga terkendala," tegasnya.
Raka Sandi menegaskan, DKPP RI akan terus memantau proses PSU di seluruh Indonesia agar berjalan lancar dan tanpa masalah. *nvi
Komentar