Lagi, Senderan 12 Meter di Pura Lempuyang Jebol
AMLAPURA, NusaBali - Senderan di sisi timur Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, Banjar Purwayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (21/2) pukul 13.30 Wita, lagi jebol. Senderan itu jebol di tempat yang sama, yang tengah dibangun ulang.
Sebelumnya senderan panjang 12 meter, tinggi 9 meter jebol menutup akses jalan raya, Kamis (18/1). "Saya sendiri tidak tahu penyebabnya, padahal tidak ada hujan, ternyata kembali terjadi longsor di tempat yang sama," jelas Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati.
Saat kejadian, lanjut I Nyoman Jati, tengah ada pengerjaan lanjutan, melibatkan 46 tenaga kerja. "Senderannya itu, lokasinya di luar jaba tengah Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, sehingga tidak perlu menggelar upacara guru piduka," tambahnya.
Sebab, senderan itu dibangun, di luar panyengker Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang tujuannya untuk memperkuat panyengker pura, maka dibangun senderan berupa terasiring. mengingat di lokasi itu rawan longsor, dengan struktur tanah labil.
I Nyoman Jati yang juga Ketua Panitia I Pembangunan Pura Sad Kahyangan Lempuyang menuturkan, di luar tembok panyengker jaba sisi Pura Penataran Lempuyang ada proyek senderan dari Dinas PUPR Provinsi Bali senilai Rp 5,7 miliar.
Sesuai perencanaan pengerjaan senderan terasiring di lantai I sepanjang 105 meter, dengan tinggi 9 meter, lantai II panjang 97 meter dengan tinggi 7 meter dan 15 cm, juga proyek memasang batu kali sepanjang 52 meter.
Saat pengerjaan proyek itu baru mencapai 91 persen, pekerjaan mulai 6 September 2023, mestinya tuntas 29 Desember 2023, selama 115 hari kerja, terjadi jebol. Mengingat belum tuntas, maka pemerintah memberikan tambahan waktu pengerjaan 50 hari lagi, target tuntas 14 Februari 2024, dengan catatan setiap hari denda Rp 5,7 juta, akibat keterlambatan pengerjaan.
Setelah tuntas membangun senderan di tiga tingkat, ternyata kembali jebol. Kelian Banjar Adat Purwayu I Gede Genti juga mengatakan, kembali terjadi longsor yang menyebabkan senderan terasiring roboh ke jalan raya. "Ya, kembali jebol di lokasi yang sama, saya tidak tahu penyebabnya" katanya.
Pelaksana lapangan yang mengoordinasikan 46 tenaga kerja, yakni I Gede Setiawan. Di bagian lain, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, terkait senderan di Pura Penataran yang jebol di lokasi yang sama, belum diketahui penyebabnya. "Sebab, tidak ada hujan, dan tidak ada angin, ternyata terjadi longsor. nantilah saya masih selidiki," jelas Ida Ketut Arimbawa.
Berbeda dengan jebol sebelumnya, diawali hujan lebat, kemudian menyebabkan longsor, lalu material mendorong senderan hingga roboh. "Penyebab senderan jebol sebelumnya karena longsor, sedangkan musibah kali ini masih dalam penyelidikan," tambahnya.7k16
1
Komentar