nusabali

Polisi Sulit Tetapkan Tersangka

  • www.nusabali.com-polisi-sulit-tetapkan-tersangka

’Dari lima terduga pelaku yang kami terima dari Kodim, keterangannya masih berubah-ubah dan masih saling lempar’’.

Kasus Penganiayaan Oknum TNI

SINGARAJA, NusaBali
Satuan Reserse Kriminal, Polres Buleleng hingga Selasa (25/7) siang, kesulitan menetapkan tersangka penganiaya oknum anggota TNI Pratu I Gede I Gede Yasa Mataran,37, warga Lingkungan Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng. Meski pada Senin (24/7) malam,  lima terduga pelaku yang diamankan jajaran Kodim 1609/Buleleng sudah diserahkan untuk ditindaklanjuti sesuai proses hokum di Polres Buleleng. 

Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Teuku Ricky Fadliansyah, ditemui di ruangannya, Selasa kemarin, mengatakan pihaknya masih mendalami penyelidikan kasus itu. Polisi belum menetapkan tersangka atas kasus tersebut, meski sebelumnya sempat digadang-dagang otak pelaku adalah Buzaeri alias Casper,37, yang merupakan residivis. “Sampai saat ini kami masih mendalami. Dari lima terduga pelaku yang kami terima dari Kodim, keterangannya masih berubah-ubah dan masih saling lempar,” kata dia. 

Dari pemeriksaan secara maraton pada Senin malam, terduga yang telah mengakui perbuatannya menebas korban, adalah Khoiruman Nawami,23. Sedangkan Casper dan Agus Junaedi,25, yang sebelumnya dinyatakan terlibat dalam penebasan menggunakan sajam itu masih belum mengakui perbuatannya dihadapan polisi.

Karena keterangan lima terduga pelaku belum sinkron, pihaknya akan berkoordinasi dan mencocokkan keterangan yang didapat pihak Kodim dengan keterangan di Mapolres Buleleng. Satreskrim Polres Buleleng juga berencana menghadirkan kembali sejumlah saksi dan korban yang mengalami langsung kejadian itu. Tujuannya, memperjelas siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Termasuk keterlibatan dua terduga pelaku yakni Imam Anwar,20, pelajar, Wayan Agus Asrom,30, yang turut diamankan.

Pihak kepolisian juga masih mencari bukti-bukti tambahan yang digunakan para pelaku dalam kejadian tersebut. Antara lain, tiga buah pisau sangkur dan pedang. “Barang buktinya memang sudah ada beberapa, berupa pisau dan pedang, namun apakah sajam itu yang dipakai menebas. Kembali akan kami cocokkan dengan luka pada korban dan hal lainnya,” imbuh AKP Teuku.

Sejauh ini dengan sikap yang non kooperatif dari kelima terduga pelaku ini, kepolisian juga belum mendapatkan bagaimana kronologi kejadian serta motif pasti penganiayaan yang menyebabkan oknum TNI mengalami luka serius. AKP Ricky pun mengatakan pihaknya belum menahan terduga pelaku karena statusnya belum tersangka. Hanya saja kelimanya sampai saat ini masih mengamankan diri di Mapolres Buleleng. *k23

Komentar