Penyuluh Bahasa Disbud Bali Konservasi Lontar Milik Puri Mengwi
DENPASAR, NusaBali - Festival Konservasi Lontar rangkaian Bulan Bahasa Bali VI 2024 menyambangi Puri Ageng Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Kamis (22/2). Penyuluh Bahasa Bali dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali berhasil mengkonservasi serta mengidentifikasi lontar milik Puri Ageng Mengwi.
Tim penyuluh diterima Panglingsir Puri Ageng Mengwi, Anak Agung Gede Agung. Mantan Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPD RI Dapil Bali ini dengan serius mendampingi penyuluh sampai kegiatan tuntas.
“Lontar-lontar warisan panglingsir Puri Ageng Mengwi ini terawat dengan baik, sehingga kami hampir tanpa kendala melakukan identifikasi,” kata Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung, Wayan Budana, Kamis (22/2).
Penyuluh Bahasa Bali melibatkan 22 tim untuk melakukan konservasi dan identifikasi di Puri Ageng Mengwi. Diawali dengan ngaturang pejati, untuk memohon kelancaran. Ada sebanyak 16 cakep lontar yang dibersihkan dan dirawat dengan menggunakan minyak sereh dan bubuk kemiri. Semua cakep lontar milik Puri Ageng Mengwi sebagian besar kondisinya sangat bagus. Termasuk cakepan lembaran lontar, juga tampak beraturan dan baik. “Itu menandakan, selain diupacarai lontar-lontar ini juga biasa dibaca,” jelas Budana.
Walau demikian, ada juga lontar yang tidak lengkap. Lontar-lontar tersebut satu per satu dibersihkan dengan kehati-hatian. Hal itu dilakukan, agar setiap helainya tidak tertukar dengan lainnya. Ada pun isi lontar warisan Puri Ageng Mengwi itu terdiri dari mantri sesana, yakni tata cara pemerintahan, penguasa wilayah (raja), dan mantri (pejabat kerajaan). Lainnya merupakan tutur dasa bayu (kanda/kadyatmikan), kakawin Ramayana, geguritan sucita subudi (tidak lengkap halaman acak), babad Mengwi (tiga cakep), pamancangah (sejenis babad), dan sisanya pipil drue puri. a.
1
Komentar