Cuaca Panas Landa Bali, Sempat Sentuh 35 Derajat Celcius
MANGUPURA, NusaBali - Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Bali mengalami peningkatan suhu cuaca yang signifikan, menyebabkan panas yang menyengat dan membuat banyak warga merasa tidak nyaman. Peningkatan suhu ini dirasakan di berbagai wilayah di Bali, dari daerah pantai hingga pegunungan.
Menurut Prakirawati Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Gusti Ayu Putu Putri Astiduari berdasarkan pengamatan dari beberapa stasiun pengamatan cuaca di wilayah Bali telah terjadi peningkatan suhu yang cukup drastis. “Secara umum sebagian besar wilayah Bali mengalami peningkatan, namun angkanya bervariasi,” ungkap Astiduari saat dikonfirmasi, Jumat (23/2) siang.
Lebih lanjut dia jelaskan, suhu maksimum harian tertinggi tercatat di Stasiun Geofisika Sanglah dan Stasiun Klimatologi Bali mencapai 35 derajat celcius. Fenomena ini dikaitkan dengan gerak semu matahari yang diperkirakan telah memasuki wilayah Indonesia, termasuk Bali yang berkontribusi pada peningkatan suhu di berbagai wilayah.
Secara klimatologis, lanjut Astiduari, Bali memang mengalami peningkatan suhu maksimum harian pada bulan Februari dan Maret dibandingkan dengan bulan Januari 2024. Pada bulan Januari lalu, suhu maksimum harian berkisar antara 33 hingga 34 derajat Celcius, namun sempat mencapai 35 derajat celcius di awal bulan. “Berdasarkan pengamatan cuaca dari beberapa stasiun pengamatan di wilayah Bali, terdapat peningkatan suhu udara maksimum harian selama sepekan ini.
Di mana tercatat suhu maksimum harian tertinggi terjadi di Stasiun Geofisika Sanglah dan Stasiun Klimatologi Bali yang mencapai 35 derajat celcius,” jelasnya.
Selain peningkatan suhu, beberapa hari terakhir ini juga tercatat adanya peningkatan kecepatan angin. Namun, prakiraan cuaca untuk beberapa hari ke depan menunjukkan bahwa baik tinggi gelombang maupun kecepatan angin diperkirakan akan mengalami penurunan.
Astiduari merinci, di perairan selatan Bali tinggi gelombang berkisar antara 0,75 hingga 3 meter sampai dengan esok hari, dan berangsur-angsur menurun ke 0,5 hingga 2,5 meter di tanggal 25 Februari 2024. Sementara untuk kecepatan angin maksimum berkisar di 34 kilometer per jam dan kecenderungan menurun menuju 30 hingga 32 kilometer per jam. “Untuk beberapa hari ke depan baik dari tinggi gelombang maupun kecepatan angin kecenderungannya akan mengalami penurunan,” ungkapnya.
Masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap dampak peningkatan suhu, seperti menghindari aktivitas luar ruangan yang berlebihan di tengah hari, mengonsumsi air yang cukup, dan menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Pihak BBMKG Wilayah III Denpasar juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kondisi cuaca dan akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. “Masyarakat diimbau agar memakai sun protector ketika akan beraktivitas, selain itu tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir dan pohon tumbang. Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Bali dan agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” imbaunya.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar juga menetapkan status siaga curah hujan tinggi diperkirakan sekitar 200-300 milimeter per 10 hari di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. “Kami mengeluarkan peringatan dini hingga 29 Februari 2024,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho di Denpasar, Jumat kemarin. Pihaknya juga menetapkan status waspada dengan kisaran curah hujan sekitar 150-200 milimeter per 10 hari di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Selain itu, di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, dan Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peringatan dini curah hujan tinggi itu selama periode hingga 29 Februari dan diperbarui setiap 10 hari atau dasarian. Meski demikian, BBMKG Denpasar memperkirakan peluang hujan di wilayah pesisir di Bali sudah mulai menurun selama periode pengamatan 21 Februari hingga 10 Maret 2024.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi panas dan gerah di wilayah dengan peluang hujan rendah. Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi berada di bawah paparan sinar matahari langsung pada siang hari BBMKG Denpasar menjelaskan seluruh zona musim di Bali sudah memasuki musim hujan dan yang terakhir memasuki musim hujan adalah Kecamatan Buleleng dan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
BBMKG Denpasar memperkirakan saat ini kondisi El Nino masih aktif dengan intensitas moderat yang diprediksi bertahan dan secara gradual akan beralih menjadi netral pada April-Juni 2024. El Nino menunjukkan kondisi anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik ekuator bagian timur dan tengah yang lebih panas dari normalnya. Air hangat yang bergeser ke timur menyebabkan penguapan, awan, dan hujan pun ikut bergeser menjauh dari Indonesia yang menyebabkan Indonesia mengalami peningkatan risiko kekeringan. 7 ol3, ant
Lebih lanjut dia jelaskan, suhu maksimum harian tertinggi tercatat di Stasiun Geofisika Sanglah dan Stasiun Klimatologi Bali mencapai 35 derajat celcius. Fenomena ini dikaitkan dengan gerak semu matahari yang diperkirakan telah memasuki wilayah Indonesia, termasuk Bali yang berkontribusi pada peningkatan suhu di berbagai wilayah.
Secara klimatologis, lanjut Astiduari, Bali memang mengalami peningkatan suhu maksimum harian pada bulan Februari dan Maret dibandingkan dengan bulan Januari 2024. Pada bulan Januari lalu, suhu maksimum harian berkisar antara 33 hingga 34 derajat Celcius, namun sempat mencapai 35 derajat celcius di awal bulan. “Berdasarkan pengamatan cuaca dari beberapa stasiun pengamatan di wilayah Bali, terdapat peningkatan suhu udara maksimum harian selama sepekan ini.
Di mana tercatat suhu maksimum harian tertinggi terjadi di Stasiun Geofisika Sanglah dan Stasiun Klimatologi Bali yang mencapai 35 derajat celcius,” jelasnya.
Selain peningkatan suhu, beberapa hari terakhir ini juga tercatat adanya peningkatan kecepatan angin. Namun, prakiraan cuaca untuk beberapa hari ke depan menunjukkan bahwa baik tinggi gelombang maupun kecepatan angin diperkirakan akan mengalami penurunan.
Astiduari merinci, di perairan selatan Bali tinggi gelombang berkisar antara 0,75 hingga 3 meter sampai dengan esok hari, dan berangsur-angsur menurun ke 0,5 hingga 2,5 meter di tanggal 25 Februari 2024. Sementara untuk kecepatan angin maksimum berkisar di 34 kilometer per jam dan kecenderungan menurun menuju 30 hingga 32 kilometer per jam. “Untuk beberapa hari ke depan baik dari tinggi gelombang maupun kecepatan angin kecenderungannya akan mengalami penurunan,” ungkapnya.
Masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap dampak peningkatan suhu, seperti menghindari aktivitas luar ruangan yang berlebihan di tengah hari, mengonsumsi air yang cukup, dan menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Pihak BBMKG Wilayah III Denpasar juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kondisi cuaca dan akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. “Masyarakat diimbau agar memakai sun protector ketika akan beraktivitas, selain itu tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir dan pohon tumbang. Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Bali dan agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” imbaunya.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar juga menetapkan status siaga curah hujan tinggi diperkirakan sekitar 200-300 milimeter per 10 hari di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. “Kami mengeluarkan peringatan dini hingga 29 Februari 2024,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho di Denpasar, Jumat kemarin. Pihaknya juga menetapkan status waspada dengan kisaran curah hujan sekitar 150-200 milimeter per 10 hari di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Selain itu, di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, dan Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peringatan dini curah hujan tinggi itu selama periode hingga 29 Februari dan diperbarui setiap 10 hari atau dasarian. Meski demikian, BBMKG Denpasar memperkirakan peluang hujan di wilayah pesisir di Bali sudah mulai menurun selama periode pengamatan 21 Februari hingga 10 Maret 2024.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi panas dan gerah di wilayah dengan peluang hujan rendah. Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi berada di bawah paparan sinar matahari langsung pada siang hari BBMKG Denpasar menjelaskan seluruh zona musim di Bali sudah memasuki musim hujan dan yang terakhir memasuki musim hujan adalah Kecamatan Buleleng dan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
BBMKG Denpasar memperkirakan saat ini kondisi El Nino masih aktif dengan intensitas moderat yang diprediksi bertahan dan secara gradual akan beralih menjadi netral pada April-Juni 2024. El Nino menunjukkan kondisi anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik ekuator bagian timur dan tengah yang lebih panas dari normalnya. Air hangat yang bergeser ke timur menyebabkan penguapan, awan, dan hujan pun ikut bergeser menjauh dari Indonesia yang menyebabkan Indonesia mengalami peningkatan risiko kekeringan. 7 ol3, ant
1
Komentar