FKUB Keluarkan Edaran Bersama Nyepi
Berharap Kejadian Nyepi Sumberklampok Tak Terulang Lagi
SINGARAJA, NusaBali - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng kembali mengeluarkan edaran bersama terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun 2024. Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada 11 Maret 2024 ini, diperkirakan akan bersamaan dengan hari pertama Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah bagi umat Islam.
Ketua FKUB Buleleng, I Gde Made Metera mengatakan, edaran tersebut dikeluarkan FKUB yang di dalamnya terdapat kesepakatan bersama pimpinan enam majelis agama di Buleleng dan majelis desa adat. “Isinya adalah seruan supaya tetap tak melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan saat Nyepi. Khususnya, karena diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadhan,” katanya, dikonfirmasi Jumat (23/2).
Dalam surat edaran tertanggal 12 Februari 2024 itu, disampaikan sejumlah poin saat Hari Nyepi berlangsung. Umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi yang meliputi: Melis, Pangerupukan, Sipeng (Catur Bratha Panyepian) dan Ngembak Geni dengan khidmat dan khusyuk. Masyarakat diminta tidak ke luar rumah yang bisa mengganggu pelaksanaan Nyepi.
Poin selanjutnya, karena pelaksanaan Nyepi diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadhan, maka umat Islam bisa ibadah salat di rumah atau tempat ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tanpa pengeras suara dan menggunakan penerangan terbatas. Untuk pengamanan akan dilakukan Pecalang dan organisasi masyarakat keagamaan seperti Banser.
Pihak FKUB pun berharap pada 11 Maret 2024 mendatang, umat Hindu dan Muslim melaksanakan kegiatan peribadatan dengan khusuk tanpa mengganggu yang lainnya. “Masyarakat agar bisa menaati seruan bersama tersebut dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” lanjut Metera.
Ia juga berharap insiden gaduh saat Nyepi di kawasan TNBB di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada tahun lalu tidak terulang lagi. Untuk mengantisipasi ini, pihaknya lebih awal mengeluarkan edaran agar bisa diketahui masyarakat. “Semua pimpinan majelis agama mensosialisasikan ke umatnya masing-masing. Demikian juga instansi pemerintah terkait. Semoga dengan ini kejadian seperti tahun lalu bisa dicegah” harapnya.7 mzk
Dalam surat edaran tertanggal 12 Februari 2024 itu, disampaikan sejumlah poin saat Hari Nyepi berlangsung. Umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi yang meliputi: Melis, Pangerupukan, Sipeng (Catur Bratha Panyepian) dan Ngembak Geni dengan khidmat dan khusyuk. Masyarakat diminta tidak ke luar rumah yang bisa mengganggu pelaksanaan Nyepi.
Poin selanjutnya, karena pelaksanaan Nyepi diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadhan, maka umat Islam bisa ibadah salat di rumah atau tempat ibadah terdekat dengan berjalan kaki, tanpa pengeras suara dan menggunakan penerangan terbatas. Untuk pengamanan akan dilakukan Pecalang dan organisasi masyarakat keagamaan seperti Banser.
Pihak FKUB pun berharap pada 11 Maret 2024 mendatang, umat Hindu dan Muslim melaksanakan kegiatan peribadatan dengan khusuk tanpa mengganggu yang lainnya. “Masyarakat agar bisa menaati seruan bersama tersebut dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” lanjut Metera.
Ia juga berharap insiden gaduh saat Nyepi di kawasan TNBB di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada tahun lalu tidak terulang lagi. Untuk mengantisipasi ini, pihaknya lebih awal mengeluarkan edaran agar bisa diketahui masyarakat. “Semua pimpinan majelis agama mensosialisasikan ke umatnya masing-masing. Demikian juga instansi pemerintah terkait. Semoga dengan ini kejadian seperti tahun lalu bisa dicegah” harapnya.7 mzk
Komentar