Beras Oplosan Beredar di Toko Modern
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Jembrana melakukan pengawasan peredaran beras di Kota Negara, Rabu (26/7).
NEGARA, NusaBali
Sidak menyasar toko modern ini menyusul pengungkapan beras oplosan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan pemerintah pusat. Hasilnya, petugas menemukan peredaran beras oplosan sesuai merek yang diungkap Satgas Pangan Pusat.
Petugas menggelar sidak menyasar 7 toko modern di seputaran kota Negara. Ada 4 merek beras yang ditemukan peredarannya di toko modern itu. Beras isian 5 kilogram itu dijual dari harga Rp 83 ribu hingga Rp 108 ribu. Meski dijual dengan harga cukup tinggi, beras yang diduga telah dioplos ini diakui banyak dicari pelanggan. Menurut sejumlah karyawan maupun penanggungjawab toko modern yang ditemukan menjual beras itu mengaku sudah mendapat pemberitahuan dari induk perusahaan untuk menarik produk beras tersebut. Faktanya, beras yang diduga dioplos itu tetap terpajang pada display.
Kepala Diskoperindag Jembrana, Made Gede Budhiarta mengatakan, pengawasan peredaran beras produksi PT IBU berdasarkan imbauan dari Satgas Pangan Pusat. Sebab beras itu diduga telah dioplos. “Sebenarnya ada 17 merek beras yang diduga dioplos, kami temukan beredar di kota Negara 4 merek,” terang Gede Budhiarta. Diskoperindag minta kepada masing-masing penanggungjawab toko modern itu agar tidak mendisplay kembali seluruh merk beras produksi PT IBU. Apalagi induk perusahaan telah mengeluarkan instruksi menarik beras diduga oplosan itu. “Kami minta kembalikan kepada distributornya,” tegasnya. *ode
Petugas menggelar sidak menyasar 7 toko modern di seputaran kota Negara. Ada 4 merek beras yang ditemukan peredarannya di toko modern itu. Beras isian 5 kilogram itu dijual dari harga Rp 83 ribu hingga Rp 108 ribu. Meski dijual dengan harga cukup tinggi, beras yang diduga telah dioplos ini diakui banyak dicari pelanggan. Menurut sejumlah karyawan maupun penanggungjawab toko modern yang ditemukan menjual beras itu mengaku sudah mendapat pemberitahuan dari induk perusahaan untuk menarik produk beras tersebut. Faktanya, beras yang diduga dioplos itu tetap terpajang pada display.
Kepala Diskoperindag Jembrana, Made Gede Budhiarta mengatakan, pengawasan peredaran beras produksi PT IBU berdasarkan imbauan dari Satgas Pangan Pusat. Sebab beras itu diduga telah dioplos. “Sebenarnya ada 17 merek beras yang diduga dioplos, kami temukan beredar di kota Negara 4 merek,” terang Gede Budhiarta. Diskoperindag minta kepada masing-masing penanggungjawab toko modern itu agar tidak mendisplay kembali seluruh merk beras produksi PT IBU. Apalagi induk perusahaan telah mengeluarkan instruksi menarik beras diduga oplosan itu. “Kami minta kembalikan kepada distributornya,” tegasnya. *ode
Komentar