Suara KPPS Samar-Samar, 1.900 TPS Hitung Suara Ulang
DENPASAR, NusaBali.com - Sebanyak lebih dari 1.900 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia melakukan penghitungan suara ulang.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota KPU RI Idham Kholik usai memonitoring rapat pleno Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Denpasar Utara pada Sabtu (24/2/2024) petang di Gedung Wisma Sejahtera Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Jalan Kahuripan Nomor 2 Denpasar.
"Berdasarkan data kami sementara, lebih dari 1.900 TPS yang mengadakan penghitungan suara ulang di seluruh Indonesia," ungkap Idham.
Penghitungan suara ulang ini, kata Idham, didorong oleh beberapa faktor. Dua faktor utamanya adalah karena suara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang samar-samar saat penghitungan suara di TPS.
"Jadi saat menyatakan suara itu sah atau tidak sah, Ketua KPPS suaranya samar-samar. Kemudian, ada juga karena human error, misalnya, ada yang mencoblos partai dan caleg tapi dimasukkan sebagai suara partai harusnya suara caleg," jelas Idham.
Idham yang juga Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan ini tidak menampik bahwa jam kerja KPPS yang sampai lewat dini hari juga mendorong terjadinya human error. Sebab, para petugas KPPS mengalami kelelahan.
Jelas Idham, KPU mendata ada sejumlah 90 KPPS termasuk petugas ketertiban TPS dari Satlinmas yang gugur dalam proses Pemilu 2024 ini.
Sementara itu, adanya penghitungan suara ulang ini, tegas Idham, membuktikan KPU masih pada track penyelenggaraan pemilu. Keterbukaan KPU dalam proses pemilu ini memungkinkan Bawaslu merekomendasikan penghitungan suara ulang. *rat
"Berdasarkan data kami sementara, lebih dari 1.900 TPS yang mengadakan penghitungan suara ulang di seluruh Indonesia," ungkap Idham.
Penghitungan suara ulang ini, kata Idham, didorong oleh beberapa faktor. Dua faktor utamanya adalah karena suara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang samar-samar saat penghitungan suara di TPS.
"Jadi saat menyatakan suara itu sah atau tidak sah, Ketua KPPS suaranya samar-samar. Kemudian, ada juga karena human error, misalnya, ada yang mencoblos partai dan caleg tapi dimasukkan sebagai suara partai harusnya suara caleg," jelas Idham.
Idham yang juga Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan ini tidak menampik bahwa jam kerja KPPS yang sampai lewat dini hari juga mendorong terjadinya human error. Sebab, para petugas KPPS mengalami kelelahan.
Jelas Idham, KPU mendata ada sejumlah 90 KPPS termasuk petugas ketertiban TPS dari Satlinmas yang gugur dalam proses Pemilu 2024 ini.
Sementara itu, adanya penghitungan suara ulang ini, tegas Idham, membuktikan KPU masih pada track penyelenggaraan pemilu. Keterbukaan KPU dalam proses pemilu ini memungkinkan Bawaslu merekomendasikan penghitungan suara ulang. *rat
1
Komentar