Kemendikbudristek Dukung Generasi Muda jadi Guru
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung para generasi muda untuk bisa menjadi seorang guru mengingat kebutuhan jumlah guru di Indonesia yang terus meningkat.
“Setiap tahunnya terdapat banyak guru yang pensiun sehingga kebutuhan guru akan terus bertambah dan formasi guru akan terus tersedia,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani dalam keterangan di Jakarta, Kamis (22/2).
Nunuk menuturkan setiap tahun terdapat banyak guru yang pensiun sehingga menyebabkan kebutuhan guru semakin bertambah dan formasi guru akan terus tersedia. Tidak hanya di Indonesia, kekurangan dalam profesi guru juga terjadi di negara lain seperti Australia mengingat generasi muda di sana belum sepenuhnya mengidolakan profesi guru. “Tentu hal ini menjadi fokus Ditjen GTK untuk mengubah pandangan ini dan menjadikan profesi guru sebagai profesi yang membanggakan dan mulia,” ujarnya.
Kemendikbudristek sendiri memiliki visi menjadikan guru sebagai profesi bermartabat, mulia, dan membanggakan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan status guru secara pasti sedang menjadi fokus saat ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui pemenuhan guru lewat seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) dan rekrutmen Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Nunuk menyebutkan proses rekrutmen guru baru saat ini hanya melalui PPG sehingga semua calon guru baru harus mendaftar melalui jalur PPG Prajabatan. Ia pun berharap agar para mahasiswa PPG dapat menjadi individu yang berkarakter dan menguasai kompetensi esensial sehingga nantinya dapat menghasilkan anak-anak penerus bangsa yang berkualitas.
Selain itu, mahasiswa PPG turut diharapkan memiliki enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mandiri; bergotong royong; bernalar kritis; serta kreatif. 7 ant
Nunuk menuturkan setiap tahun terdapat banyak guru yang pensiun sehingga menyebabkan kebutuhan guru semakin bertambah dan formasi guru akan terus tersedia. Tidak hanya di Indonesia, kekurangan dalam profesi guru juga terjadi di negara lain seperti Australia mengingat generasi muda di sana belum sepenuhnya mengidolakan profesi guru. “Tentu hal ini menjadi fokus Ditjen GTK untuk mengubah pandangan ini dan menjadikan profesi guru sebagai profesi yang membanggakan dan mulia,” ujarnya.
Kemendikbudristek sendiri memiliki visi menjadikan guru sebagai profesi bermartabat, mulia, dan membanggakan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan status guru secara pasti sedang menjadi fokus saat ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui pemenuhan guru lewat seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) dan rekrutmen Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Nunuk menyebutkan proses rekrutmen guru baru saat ini hanya melalui PPG sehingga semua calon guru baru harus mendaftar melalui jalur PPG Prajabatan. Ia pun berharap agar para mahasiswa PPG dapat menjadi individu yang berkarakter dan menguasai kompetensi esensial sehingga nantinya dapat menghasilkan anak-anak penerus bangsa yang berkualitas.
Selain itu, mahasiswa PPG turut diharapkan memiliki enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; mandiri; bergotong royong; bernalar kritis; serta kreatif. 7 ant
1
Komentar