Meski Mahal, Warga Tetap Berburu Pisang Jelang Galungan
DENPASAR, NusaBali - Pisang menjadi salah satu bahan upacara yang harganya melambung jelang hari raya Galungan, pada Hari Buda Keliwon, Uku Dunggulan (Rabu,28/2). Harga satu sisir bisa mencapai Rp45.000 sampai Rp50.000. Sedang satu tandan, harga antara Rp300.000 sampai Rp500.000.
“Ya pisang termasuk jenis tanaman yang termasuk gagal panen tahun ini karena kemarau panjang,” ujar Aris, penjual pisang di Pasar Ketapean, Denpasar, Minggu (25/2).
Pisang yang dijual para pedagang, baik di Pasar Ketapean dan pasar-pasar lainnya di Denpasar, sebagaian besar dipasok dari luar daerah. Diantaranya Jember, Lumajang, Banyuwangi dan daerah lainnya. Sedangkan pisang lokal Bali nyaris tidak ada.
Lonjakan harga pisang mulai terasa sejak Hari Sugihan Jawa (Kamis, 24/2), seiring meningkatnya pembelian oleh warga.
“Biasanya saya habis 100 tandan, sejak hari Sugihan habis 350 tandan per hari,” lanjut Aris.
Walau harga pisang naik, namun warga tetap berupaya untuk membeli. Hal itu karena dibutuhkan sebagai bahan upakara. Hanya saja, tidak bisa dalam jumlah banyak seperti harga pisang normal.
“Saya hanya beli satu ijas (sisir),” ujar Kadek Ari, salah seorang warga.
Dia kemudian menunjukkan 1 sisir pisang pembeliannya seharga Rp24.000 berisisi 12 biji. “Berarti Rp2.000 satu biji,” lanjutnya.
“Ya sekarang ini pisang sulit, karena banyak tak panen,” ujar Kadek Ari, yang asal Karangasem.
Terpisah, I Ketut Sunarta, pedagang pisang asal Klungkung mengatakan ada beberapa jenis pisang untuk upacara. Di antaranya pisang emas, pisang ketip, pisang hijau atau biyu lumut. Ada juga biyu kayu.
Jelang Galungan ini, harga pisang rata-rata di atas Rp1.000 per biji. Paling murah harganya Rp1.400 per biji.
“Karena itu kebanyakan orang cari pisang kecil seperti pisang ketip,” ungkapnya.
Menurut Sunarta, kelangkaan pisang terjadi karena gagal panen akibat kemarau panjang sebelumnya. “Nggih, sekarang pisang memang naik harganya,” ujar Sunarta.
Dari pantauan, pisang merupakan salah satu bahan upakara yang ‘diburu’ warga, Minggu (25/2). Hal itu ditunjukkan warung, kios dan tenda pedagang pisang rata-rata ramai dikerumuni pembeli. Pedagang pun terlihat sigap dan telaten melayani warga yang belanja. K17.
1
Komentar