Bule Jerman Tewas Tenggelam Saat Snorkeling di Desa Pemuteran
Seorang wisatawan asing asal Jerman, Martin Lowdig Thomas, 38, tewas tenggelam di perairan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu (26/7) siang.
SINGARAJA, NusaBali
Sebelum ditemukan tewas mengambang di permukaan laut, bule Jerman ini sempat melalukan aktivitas senorkeling di perairan Desa Pemuteran.
Kematian Martin Lowdig Thomas baru terungkap Rabu siang sekitar pukul 14.00 Wita, ketika mayatnya ditemukan mengambang di tengah laut dalam jarak 50 meter dari bibir pantai Desa Pemuteran. Orang pertama yang mengetahui kematian bule Jerman ini adalah M Zaini, 30, seorang nelayan dari Desa Pemuteran.
Saat itu, Zaini kebetulan sedang berada di pinggir pantai. Tiba-tiba, Zaini melihat seorang bule perempuan, yang kemudian diketahui ber-nama Svenja Carina, 28, juga asal Jerman, bolak-balik di pantai sambil menangis. Bule berusia 28 tahun ini notabene merupakan teman korban Martin Lowdig Thomas, yang diajak menginap di Home Stay Giri Sari, Desa Pemuteran.
Merasa ada yang tidak beres, Zaini kemudian berinisiatif bertanya kepada Svenja Carina, kenapa sampai menangis. Carina pun menceritakan bahwa teman prianya, korban Martin Lowdig Thomas, tak kunjung kembali dari aktivitas snorkeling di tengah laut.
Kepada Zaini, Carina menceritakan bahwa Martin Lowdig awalnya pamit dari kamar penginapannya di Home Stay Giri Sari, Rabu siang pukul 12.00 Wita atau 2 jam sebelum ditemukan tewas. Ketika pamit kepada Carina, bule Jerman berusia 38 tahun itu mengaku hendak aktivitas snorkling.
Namun, setelah ditunggu hampir 2 jam, korban Martin Lowdig ternyata tidak kunjung kembali, hingga membuat Carina cemas dan akhirnya menangis kebingunan. Begitu mendengar cerita Carina, saksi Zaini pun langsung memanggil temannya sesama nelayan, Faizal, 35, untuk ikut dengannya mencari korban Martin Lowedig ke tengah laut menggunakan sampan.
Zaini dan Faizal baru bergerak ke tengah laut naik sampan sejauh 50 meter dari bibir pantai, ketika mereka melihat sosok mayat setengah mengapung di permukaan air. Mereka pun minta tolong kepada warga lainnya untuk mengevakuasi mayat setengah mengapung tersebut ke tepi pantai.
Setelah diperiksa bersama Carina, memang benar mayat setengah mengapung ini adalah Martin Lowdig. Saat ditemukan dan dievakuasi ke darat, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. Beberapa saat kemudina, beberapa personel Polsek Gerokgak terjun ke lokasi TKP membonceng petugas medis dari Puskesmas Gerokgak II.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar tim medis, korban Martin Lowdig dinyatakan sudah tewas. “Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. jenazah korban langsung kita bawa ke RSUD Buleleng di Singaraja untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kapolsek Gerokgak, Kompol Ketut Relo Kusada, saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu sore.
Kendati tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan, menurut Kapolsekl ketut Relo, pihaknya tetap akan melaksanakan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian bule Jerman ini. Termasuk juga memeriksa riwayat penyakit yang diderita korban sebelum kematiannya. “Kita masih selidiki kasus ini,” tandas Kapolsek Ketut Relo sembari menyebut jenazah korban buat sementara dititipkan di RSUD Buleleng sambil menunggu kabar dari keluarganya di Jerman. *k23
Sebelum ditemukan tewas mengambang di permukaan laut, bule Jerman ini sempat melalukan aktivitas senorkeling di perairan Desa Pemuteran.
Kematian Martin Lowdig Thomas baru terungkap Rabu siang sekitar pukul 14.00 Wita, ketika mayatnya ditemukan mengambang di tengah laut dalam jarak 50 meter dari bibir pantai Desa Pemuteran. Orang pertama yang mengetahui kematian bule Jerman ini adalah M Zaini, 30, seorang nelayan dari Desa Pemuteran.
Saat itu, Zaini kebetulan sedang berada di pinggir pantai. Tiba-tiba, Zaini melihat seorang bule perempuan, yang kemudian diketahui ber-nama Svenja Carina, 28, juga asal Jerman, bolak-balik di pantai sambil menangis. Bule berusia 28 tahun ini notabene merupakan teman korban Martin Lowdig Thomas, yang diajak menginap di Home Stay Giri Sari, Desa Pemuteran.
Merasa ada yang tidak beres, Zaini kemudian berinisiatif bertanya kepada Svenja Carina, kenapa sampai menangis. Carina pun menceritakan bahwa teman prianya, korban Martin Lowdig Thomas, tak kunjung kembali dari aktivitas snorkeling di tengah laut.
Kepada Zaini, Carina menceritakan bahwa Martin Lowdig awalnya pamit dari kamar penginapannya di Home Stay Giri Sari, Rabu siang pukul 12.00 Wita atau 2 jam sebelum ditemukan tewas. Ketika pamit kepada Carina, bule Jerman berusia 38 tahun itu mengaku hendak aktivitas snorkling.
Namun, setelah ditunggu hampir 2 jam, korban Martin Lowdig ternyata tidak kunjung kembali, hingga membuat Carina cemas dan akhirnya menangis kebingunan. Begitu mendengar cerita Carina, saksi Zaini pun langsung memanggil temannya sesama nelayan, Faizal, 35, untuk ikut dengannya mencari korban Martin Lowedig ke tengah laut menggunakan sampan.
Zaini dan Faizal baru bergerak ke tengah laut naik sampan sejauh 50 meter dari bibir pantai, ketika mereka melihat sosok mayat setengah mengapung di permukaan air. Mereka pun minta tolong kepada warga lainnya untuk mengevakuasi mayat setengah mengapung tersebut ke tepi pantai.
Setelah diperiksa bersama Carina, memang benar mayat setengah mengapung ini adalah Martin Lowdig. Saat ditemukan dan dievakuasi ke darat, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. Beberapa saat kemudina, beberapa personel Polsek Gerokgak terjun ke lokasi TKP membonceng petugas medis dari Puskesmas Gerokgak II.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar tim medis, korban Martin Lowdig dinyatakan sudah tewas. “Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. jenazah korban langsung kita bawa ke RSUD Buleleng di Singaraja untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kapolsek Gerokgak, Kompol Ketut Relo Kusada, saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu sore.
Kendati tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan, menurut Kapolsekl ketut Relo, pihaknya tetap akan melaksanakan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian bule Jerman ini. Termasuk juga memeriksa riwayat penyakit yang diderita korban sebelum kematiannya. “Kita masih selidiki kasus ini,” tandas Kapolsek Ketut Relo sembari menyebut jenazah korban buat sementara dititipkan di RSUD Buleleng sambil menunggu kabar dari keluarganya di Jerman. *k23
Komentar