Penyajaan Galungan, Warga Binaan Rutan Negara Sembelih 3 Ekor Babi
NEGARA, NusaBali - Dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan yang jatuh pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (28/2), Rumah Tahanan Kelas II Negara, Jembrana, melaksanakan tradisi mapatung saat Penyajaan Galungan pada Soma Pon Dungulan, Senin (26/2). Kali ini ada 3 ekor babi yang disembelih.
Pemotongan babi di area open camp Rutan Negara, itu digelar mulai pukul 00.10 Wita hingga pukul 05.00 Wita. Ketiga ekor babi itu dipotong langsung oleh para warga binaan pemasyarakatan (WBP) anggota kelompok kerja (Pokja) peternakan babi dan diawasi petugas rutan.
Kasubsi Pelayanan Tahanan pada Rutan Negara I Nyoman Tulus Sedeng, mengatakan mapatung di Rutan Negara ini rutin dilakukan setiap menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Babi yang disembelih adalah hasil peliharaan para WBP yang tergabung dalam Pokja peternakan di rutan setempat.
Daging babi yang dipotong kemudian dibagi secara merata untuk seluruh pegawai beserta keluarga masing-masing WBP Pokja peternakan babi. “Selain dibagikan kepada pegawai dan keluarga WBP pokja peternakan babi yang turut aktif dalam pemeliharaan serta penyembelihan babi, juga ada disisihkan untuk magibung (makan bersama) seluruh WBP umat Hindu,” ujar Tulus.
Menurut Tulus, tradisi mapatung di Rutan Negara juga menjadi wujud syukur karena Pokja peternakan dapat terus berjalan lancar. Khususnya mampu menghasilkan babi dan bisa digunakan berbagi bersama seluruh WBP umat Hindu. “Dengan tradisi itu, para WBP yang umat Hindu ikut merasakan suasana Galungan,” ucap Tulus.
Salah satu WBP anggota Pokja peternakan babi, PY, 33, merasa bahagia sekaligus terharu dengan pemotongan babi tesebut. “Perasaan saya campur aduk. Saya sedih melihat babi yang saya urus dari kecil hingga besar harus dipotong. Tapi ini untuk tujuan baik, yaitu beryadnya, jadi saya juga senang bisa berhasil memelihara mereka hingga bisa dibagikan kepada semua pegawai dan bisa ngasih ke keluarga saya juga,” ucapnya.
Kepala Rutan Negara Lilik Subagiyono sangat bersyukur karena tradisi mapatung di Rutan Negara ini masih terus berjalan hingga saat ini. Harapannya, tradisi yang membawa manfaat luar biasa ini dapat terus berlanjut. “Dengan terlaksananya tradisi mapatung ini juga dapat mempererat tali silaturahmi antar pegawai serta keluarga WBP. Saya sangat mendukung kegiatan positif seperti mapatung itu,” ujarnya. 7 ode
Komentar