Pemkab Badung Siapkan Strategi Tekan Kemiskinan Ekstrem
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung berupaya untuk terus dapat menekan kasus kemiskinan ekstrem. Strategi pun tengah dipersiapkan, seperti mengurangi beban masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan.
“Kemiskinan ekstrem ini akan kami tekan dengan sejumlah strategi, yakni mengurangi beban masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan,” ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat menghadiri Forum Konsolidasi Nasional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 melalui Zoom Meeting di Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung, Senin (26/2).
Wabup Suiasa mengatakan sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, jajaran kementerian lembaga/instansi, pemerintah provinsi, kabupaten/kota diminta untuk membuat perencanaan, program, dan penganggaran serta aksi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia tahun 2024. Dalam waktu yang tersisa, semua kementerian, lembaga/instansi, pemerintah provinsi, kabupaten/kota diharapkan dapat bisa mewujudkan target itu, termasuk Kabupaten Badung.
Menurut Suiasa, Pemkab Badung dalam penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut saat ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan dan tidak perlu menunggu batas waktu yang ditentukan pada 2024. “Kabupaten Badung sudah bisa selesaikan pada 2023, dengan persentase 0,02 persen yang dikategorikan sudah mencapai target,” katanya.
Dia menambahkan untuk mencapai 0 persen, pihaknya menemukan sejumlah kendala yang ditemui di lapangan, seperti adanya warga yang kehidupannya tunggal, warga lansia yang sekaligus menjadi kepala keluarga dan yang sejenis lainnya. Terhadap kendala itu, pihaknya akan melakukan investigasi lagi tentang kondisi nyata di lapangan dan berencana mendatangi rumah-rumah warga dengan kemiskinan ekstrem untuk menjalin komunikasi terkait apa yang jadi kebutuhan mereka.
“Jadi terhadap kondisi tersebut, yang kalau kami lihat berjumlah 43 KK akan terus menerus kami tekan serta antisipasi jangan sampai ada lagi keluarga miskin ekstrem yang baru,” tambah Wabup Suiasa.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono, mengatakan angka kemiskinan ekstrem turun 1,12 persen pada 2023.
“Pada Maret 2023 angka kemiskinan turun 1,12 persen, hal ini lebih baik dibandingkan 2022. Jika kita berkomitmen, maka pada 2024 angka kemiskinan kita bisa mencapai 0 persen,” katanya. 7 ant
Wabup Suiasa mengatakan sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, jajaran kementerian lembaga/instansi, pemerintah provinsi, kabupaten/kota diminta untuk membuat perencanaan, program, dan penganggaran serta aksi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia tahun 2024. Dalam waktu yang tersisa, semua kementerian, lembaga/instansi, pemerintah provinsi, kabupaten/kota diharapkan dapat bisa mewujudkan target itu, termasuk Kabupaten Badung.
Menurut Suiasa, Pemkab Badung dalam penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut saat ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan dan tidak perlu menunggu batas waktu yang ditentukan pada 2024. “Kabupaten Badung sudah bisa selesaikan pada 2023, dengan persentase 0,02 persen yang dikategorikan sudah mencapai target,” katanya.
Dia menambahkan untuk mencapai 0 persen, pihaknya menemukan sejumlah kendala yang ditemui di lapangan, seperti adanya warga yang kehidupannya tunggal, warga lansia yang sekaligus menjadi kepala keluarga dan yang sejenis lainnya. Terhadap kendala itu, pihaknya akan melakukan investigasi lagi tentang kondisi nyata di lapangan dan berencana mendatangi rumah-rumah warga dengan kemiskinan ekstrem untuk menjalin komunikasi terkait apa yang jadi kebutuhan mereka.
“Jadi terhadap kondisi tersebut, yang kalau kami lihat berjumlah 43 KK akan terus menerus kami tekan serta antisipasi jangan sampai ada lagi keluarga miskin ekstrem yang baru,” tambah Wabup Suiasa.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono, mengatakan angka kemiskinan ekstrem turun 1,12 persen pada 2023.
“Pada Maret 2023 angka kemiskinan turun 1,12 persen, hal ini lebih baik dibandingkan 2022. Jika kita berkomitmen, maka pada 2024 angka kemiskinan kita bisa mencapai 0 persen,” katanya. 7 ant
1
Komentar