Infrastruktur dan Fasilitas Umum di Bali Perlu Peningkatan Kenyamanan
DENPASAR, NusaBali.com - Di balik gemerlap pariwisata Bali, tersimpan berbagai keluhan wisatawan dan masyarakat lokal terkait infrastruktur yang kurang memadai. Kemacetan, kecelakaan, sampah, dan fasilitas umum yang tidak terawat menjadi momok yang mengganggu kenyamanan.
Hendra Winata, akrab disapa Sinyo, seorang pelaku pariwisata yang aktif di berbagai kegiatan sosial, menyuarakan perlunya pembenahan infrastruktur Bali. Sinyo, yang terlibat dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Bali, optimistis bahwa kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat membawa perubahan positif.
"Banyak orang merasa kurang nyaman karena kemacetan," ungkap Sinyo, Senin (26/2/2024). "Bali tidak bersih lagi, baik lingkungan maupun masalah sampah. Ini tidak nyaman bagi orang yang tinggal di Bali, dan juga wisatawan."
Sinyo mencontohkan bagaimana Bali bangkit dengan cepat pasca Bom Bali dan mampu kembali menarik wisatawan. Namun, pandemi Covid-19 telah memukul telak pariwisata Bali, dan pemulihannya hingga saat ini masih belum mencapai kondisi ideal.
"Pemimpin, mulai gubernur, walikota, bupati harus duduk bersama dan bekerja keras, harus terjun ke bawah untuk membenahi," tegas Sinyo. "Fasilitas yang lain dibenahi agar kenyamanan wisata ataupun berbisnis kembali."
Sinyo menyoroti kondisi toilet umum di Bali yang memprihatinkan, bahkan terdapat kasus wisatawan terkunci di toilet di Pantai Kuta. Ia mendorong agar dana pariwisata dari pungutan wisatawan asing bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas fasilitas umum.
"Kenapa mal bisa bagus, sementara fasilitas umum tempat pariwisata jelek banget?" tanya Sinyo. "Kenapa dana tidak dipakai untuk lingkungan? Jangan kepentingan pribadi ego, mari semua pemimpin duduk bersama bagaimana membuat pariwisata Bali ke depan lebih bagus."
Sinyo menitikberatkan pada beberapa prioritas pembenahan, termasuk:
- 1. Fasilitas Umum:
- Membenahi kamar mandi umum di tempat wisata.
- Membangun tempat parkir umum yang memadai, terutama di daerah Badung, Denpasar, Tabanan, dan Gianyar.
- Membebaskan tanah negara untuk pembangunan infrastruktur publik.
- 2. Pengembangan Bandara:
- Merancang pengembangan Bandara Bali Utara, sehingga Buleleng dan Jembrana dapat merasakan manfaat, termasuk menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Bali.
- 3. Pengelolaan Dana Pungutan Wisatawan Asing:
- Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana pungutan bagi wisatawan asing.
- Memanfaatkan dana pariwisata secara tepat waktu dan tepat kondisi.
- 4. Solusi Kemacetan:
- Pemerintah berani membeli tanah untuk parkir umum.
- Membangun tempat parkir bertingkat di daerah wisata.
- Melarang parkir di tepi jalan.
Sinyo yakin dengan kepemimpinan yang tepat dan kerja sama semua pihak, Bali dapat kembali menjadi destinasi wisata yang nyaman dan aman bagi wisatawan dan masyarakat lokal.
Komentar