Ogoh-Ogoh Dewi Ular Hangus Terbakar, Dalung Kembali Geger!
MANGUPURA, NusaBali.com - Kejadian meresahkan kembali terjadi di wilayah Dalung, Kuta Utara. Kali ini, sebuah ogoh-ogoh karya ST Kertha Winangun, Banjar Bumi Mekar Sari, Kerobokan Kaja, Badung, ludes terbakar oleh orang tak dikenal (OTK).
Ogoh-ogoh bertemakan Dewi Ular ini, hangus dilalap api pada Rabu (22/2/2024) sore, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Hanya menyisakan rangka besi dan kepulan asap yang mengepul, tragedi ini menyisakan pilu bagi para anggota Sekaa Teruna (ST) yang telah berjibaku mengerjakannya.
"Sekitar jam 3 sore, ada laporan dari anggota STT bahwa ogoh-ogoh terbakar. Saya langsung ke lokasi dan benar saja, api sudah melahap seluruh bagian ogoh-ogoh," ungkap I Gede Musti (54), Kepala Lingkungan Banjar Bumi Mekar Sari kepada NusaBali.com, Rabu malam.
Peristiwa ini menambah daftar tragedi serupa di Dalung. Sebelumnya, dua ogoh-ogoh di Banjar Bhuana Asri dan Banjar Bhuana Shanti juga mengalami nasib nahas. Satu dibakar dan satu lainnya dirusak dan dicoba dibakar.
Kepala Lingkungan I Gede Musti (kiri) dan salah satu anggota sekaa teruna Krisna.
Di Banjar Bhuana Asri, kondisi kebakaran ogoh-ogohnya sama seperti yang terjadi di Banjar Bumi Mekar Sari, semua tubuh ogoh-ogoh hangus terbakar dan menyisakan batang besi sebagai penopang ogoh-ogoh. Sedangkan, peristiwa yang terjadi di Banjar Bhuana Shanti hanya berupa aksi perusakan dan percobaan pembakaran, karena ditemukan nyala api di sekitar lokasi ogoh-ogoh.
“Untuk saat ini, saya selaku Kepala Lingkungan tidak bisa menyatakan bahwa pelaku dari tiga kejadian serupa merupakan oknum yang sama, karena belum ada bukti yang kuat. Kami menyerahkan semuanya itu, kepada pihak kepolisian yang punya kewenangan dalam hal ini,” kata I Gede Musti.
Kekecewaan juga diutarakan Krisna, salah satu anggota ST Kerta Winangun. Ogoh-ogoh Dewi Ular ini telah mencapai 80 persen pengerjaan, dan tinggal tahap finishing.
"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Kerja keras kami selama ini pupus begitu saja," ungkap Krisna.
Mewakili anggota ST yang lain, ia mengharapkan agar kasus ini bisa diselidiki secara tuntas oleh pihak berwajib. Mereka tidak ingin bahwa ke depannya kasus semacam ini dapat terjadi lagi, sebagai sesuatu yang dianggap lumrah. *ol4
Komentar