Generasi Hijau SMPN 7 Singaraja: Melawan Sampah Plastik dengan Kreativitas
SINGARAJA, Buleleng - Di tengah hiruk pikuk isu lingkungan hidup, SMPN 7 Singaraja hadir dengan terobosan inspiratif. Melalui ekstrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sekolah ini mentransformasi generasi muda menjadi agen perubahan bagi lingkungan.
Ekstrakurikuler lingkungan hidup di SMPN 7 Singaraja bukan sekadar kegiatan biasa. Di sini, para siswa dididik untuk menjadi pejuang lingkungan, mulai dari memilah sampah hingga mendaur ulang menjadi karya bernilai.
"Penumpukan sampah plastik sudah sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa-siswi tentang pengelolaan sampah yang baik," ungkap Ni Ketut Santi Heppy, Kepala SMPN 7 Singaraja.
Tempat sampah khusus untuk sampah organik dan anorganik tersedia di setiap ruang kelas dan sudut sekolah. Para siswa, dibimbing oleh anggota ekstrakurikuler lingkungan hidup, bertugas mengawasi proses pemilahan sampah.
Sampah anorganik disulap menjadi eco brick, taplak meja, hiasan ruangan, dan berbagai karya kreatif lainnya. Sementara sampah organik diolah menjadi eco enzyme.
Menjadi Pionir Generasi Hijau
Kurikulum Merdeka membuka ruang bagi SMPN 7 Singaraja untuk memperkuat edukasi lingkungan hidup melalui P5. Para siswa ditunjuk sebagai pionir lingkungan hidup, mempelopori gerakan pelestarian di sekolah.
Ni Ketut Santi Heppy, Kepala SMPN 7 Singaraja. -IST
Sebagai puncak pembelajaran, mereka diajak studi lapangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala. Pengalaman ini diharapkan membuka mata mereka tentang realitas pengelolaan sampah dan menumbuhkan semangat untuk menjadi agen perubahan.
Membawa Ilmu ke Rumah dan Masyarakat
Heppy, sang kepala sekolah, memiliki visi besar. "Ilmu yang didapat di sekolah tidak boleh berhenti di sini. Para siswa harus mampu menularkannya kepada teman-teman dan keluarga di rumah, sehingga gerakan pelestarian lingkungan hidup ini semakin meluas," tuturnya.
Kisah inspiratif SMPN 7 Singaraja menunjukkan bahwa edukasi lingkungan hidup yang kreatif dan terarah mampu melahirkan generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab. Di tangan mereka, masa depan bumi yang lebih hijau bukan lagi mimpi.
1
Komentar