Timbulan Sampah saat Galungan Bertambah
SINGARAJA, NusaBali - Timbulan sampah di Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan signifikan hingga 15 ton saat Hari Raya Galungan. Sampah yang sebagian besar bekas sarana upacara rangkaian Hari Raya Galungan itu diolah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng menjadi pupuk kompos.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, peningkatan volume pada Hari Raya Galungan ini disebut memang sering terjadi. Sampah-sampah itu didominasi oleh sampah organik seperti janur, bunga, dan daun pisang yang digunakan sebagai sarana upacara.
“Kalau hari Raya Galungan ini, sudah rutinitas mengalami peningkatan. Sejak penampahan kira-kira ada meningkat sebanyak 15 ton dibandingkan hari biasanya sebanyak 150 ton,” ujarnya, dikonfirmasi Kamis (29/2) siang.
Melandrat menyebutkan, sampah yang dikumpulkan petugas dibawa ke Komposting Plant Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng. Dua armada khusus sudah dipersiapkan untuk mengangkut sampah organik dari beberapa desa/kelurahan yang ada.
Pengolahan komposting di Desa Jagaraga itu mampu menurunkan timbunan sampah di TPA Bengkala, di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, utamanya sampah organik. Di Komposting Plant mampu mengolah sampah organik hingga 5 ton perhari untuk dijadikan pupuk kompos.
“Hampir 5 ton sampah organik yang kami angkut dari Desa/Kelurahan yang ada untuk diolah jadi kompos. Bahkan saat hari raya ini otomatis meningkat drastis volume sampah yang ada,” jelas Melandrat.
Ia menambahkan, saat ini kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan plastik di hari raya sudah cukup tinggi. Hal itu, berkat imbauan dari desa adat terkait pengurangan sampah plastik saat hari besar keagamaan. “Saat hari raya sampah plastik sudah jauh berkurang. Ini bukti nyata darii edukasi,” tandasnya.7 mzk
“Kalau hari Raya Galungan ini, sudah rutinitas mengalami peningkatan. Sejak penampahan kira-kira ada meningkat sebanyak 15 ton dibandingkan hari biasanya sebanyak 150 ton,” ujarnya, dikonfirmasi Kamis (29/2) siang.
Melandrat menyebutkan, sampah yang dikumpulkan petugas dibawa ke Komposting Plant Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng. Dua armada khusus sudah dipersiapkan untuk mengangkut sampah organik dari beberapa desa/kelurahan yang ada.
Pengolahan komposting di Desa Jagaraga itu mampu menurunkan timbunan sampah di TPA Bengkala, di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, utamanya sampah organik. Di Komposting Plant mampu mengolah sampah organik hingga 5 ton perhari untuk dijadikan pupuk kompos.
“Hampir 5 ton sampah organik yang kami angkut dari Desa/Kelurahan yang ada untuk diolah jadi kompos. Bahkan saat hari raya ini otomatis meningkat drastis volume sampah yang ada,” jelas Melandrat.
Ia menambahkan, saat ini kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan plastik di hari raya sudah cukup tinggi. Hal itu, berkat imbauan dari desa adat terkait pengurangan sampah plastik saat hari besar keagamaan. “Saat hari raya sampah plastik sudah jauh berkurang. Ini bukti nyata darii edukasi,” tandasnya.7 mzk
1
Komentar