De Gadjah ‘Rajai’ Dapil Denpasar
Adik Walikota Raih Suara Tertinggi Internal PDIP
PDIP mengungkapkan berkurangnya kursi PDIP di DPRD Bali merupakan fenomena Pileg saat ini yang bersamaan Pilpres, sehingga pengaruhi suara caleg
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 4 calon anggota legislatif (Caleg) pendatang baru (New Comer) dari Dapil Bali 1 (Kota Denpasar) dipastikan rebut kursi DPRD Bali. Salah satunya Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah yang memperoleh suara tertinggi.
Dari hasil rekapitulasi 4 kecamatan di Kota Denpasar, De Gadjah lolos ke DPRD Provinsi Bali dengan raihan 49.091 suara. Dalam perebutan 8 kuota kursi DPRD Bali dari Dapil 1 Kota Denpasar, PDIP diprediksi kehilangan 1 kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu. Pada Pemilu 2024 ini, PDIP hanya dapat 4 kursi. Sementara, 2 kursi direbut Gerindra yang sebelumnya tidak memiliki kursi dari perwakilan Kota Denpasar. Sedangkan 2 kursi lainnya masih dipegang Partai Golkar dengan 1 kursi dan PSI 1 kursi.
Dari PDIP yang lolos ke DPRD Bali, yakni 2 incumbent dan 2 new comer. Incumbent yang lolos, yakni Anak Agung Gede Agung Suyoga dengan 23.094 suara dan Ni Wayan Sari Galung dengan 22.624. Sementara new comer yang lolos adalah I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya dengan 30.585 suara dan Anak Agung Istri Paramita Dewi dengan 23.203 suara. I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya adalah saudara kandung Walikota Denpasar sekaligus Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali I Gusti Ngurah Jayanegara.
Marhaendra Jaya memulai debutnya di panggung politik dengan langsung maju sebagai Caleg DPRD Bali dari PDIP. Walau baru terjun sebagai caleg, namun perolehan suaranya sangat signifikan, bahkan jadi peraih suara tertinggi di internal PDIP, yakni 30.585 suara. Selanjutnya Anak Agung Istri Paramita Dewi merupakan new comer yang merupakan putri dari anggota DPR RI Dapil Bali dari PDIP Anak Agung Rai Wirajaya. Sedangkan dua caleg incumbent DPRD Bali dari PDIP Anak Ngurah Adhi Ardhana dan Wayan Kariarta alias Kablet diprediksi tidak lolos di Pemilu 2024 ini.
Sementara dari Gerindra yang lolos keduanya merupakan new comer, yakni Ketua DPD Gerindra Bali Made Mulyawan Arya alias De Gadjah dengan perolehan suara tertinggi 49.091 suara dan Zulfikar yang hanya bermodalkan 2.726 suara.
Sementara kursi di Partai Golkar masih dipegang incumbent I Ketut Suwandhi dengan perolehan 19.669 suara. Sementara PSI yang lolos masih incumbent Grace Anastasia Surya Widjaja dengan perolehan 8.649 suara. Caleg new comer dari Gerindra, Zulfikar yang lolos dengan suara 2.726 saat dikonfirmasi, Jumat (1/3) mengaku tidak menyangka bisa lolos ke DPRD Bali. Sebab, dia memprediksi tidak lolos karena jumlah suaranya. Akan tetapi, dari hasil real count rekapitulasi kecamatan yang digelar KPU Kota Denpasar yang lolos malah dirinya. Zulfikar mengaku baru tahu setelah mendapatkan informasi dari tim di Partai Gerindra. "Saya awalnya kaget, DPD (Gerindra) mengatakan saya yang lolos ke DPRD Provinsi. Padahal saya tidak memikirkan itu, saya serahkan sepenuhnya ke partai. Bahkan saksi sudah diurus partai," ungkapnya.
Zulfikar yang tinggal sejak tahun 2012 di kawasan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan ini mengakui bahwa akumulasi suara caleg dan Partai Gerindra cukup tinggi. Itu disebabkan karena efek Prabowo-Gibran yang mampu meyakinkan kaum milenial untuk memilih Partai Gerindra. Di sisi lain kata dia, suara dari Ketua DPD Gerindra Bali, De Gadjah yang cukup tinggi juga membantu membawa Gerindra meraih dua kursi di Dapil 1 Kota Denpasar. "Ada Prabowo effect, milenial tertarik memilih Gerindra. Ada juga suara Pak De (De Gadjah) yang tinggi sehingga bisa meraih dua kursi. Saya bersyukur bisa lolos walaupun dengan kondisi suara rendah dibanding caleg lainnya yang lolos," katanya. Menurut pria yang merupakan seorang pengusaha ini, ke depan untuk tugas di DPRD Provinsi dia masih menunggu arahan dari Ketua DPD De Gadjah. "Untuk kedepannya bagaimana di DPRD Provinsi dan bagaimana memajukan Bali saya masih menunggu arahan dari Pak De," tandasnya.
Sementara Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengatakan dari pemetaan mereka hingga saat ini Partai Gerindra di Bali mendapat satu kursi untuk DPR RI, 10 kursi DPRD Bali, dan sekitar 58 kursi di DPRD kabupaten/kota. “Untuk DPRD Bali semua dapat kecuali Bangli, memang Bangli berat. Seperti Denpasar dan Buleleng dapat dua. Klungkung lewat satu kan target kami dua, cuma Klungkung saja yang kurang satu,” kata De Gadjah dilansir antara, Senin (26/2) lalu.
Sejak awal partai politik berlambang Kepala Garuda ini mengaku tak menjagokan kader tertentu, mereka berfokus pada perolehan kursi sehingga terkait siapa nama yang masuk tak menjadi masalah. Meski perlu banyak evaluasi, ia mensyukuri hasil Pemilu 2024 ini lantaran Partai Gerindra di Bali sempat puasa dari kepemilikan kursi di DPR RI. Menurut De Gadjah ini berkat kerja keras seluruh kader yang memenangkan partai dan Prabowo-Gibran, selain itu dorongan dari efek Prabowo.
Terpisah Ketua DPC PDIP Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat dihubungi, Jumat malam kemarin mengungkapkan berkurangnya kursi PDIP di DPRD Provinsi Bali merupakan fenomena Pemilihan Legislatif (Pileg) saat ini. Apalagi, dengan bersamaan Pemilihan Presiden (Pilpres) tentunya mempengaruhi suara yang didapat para caleg. Namun kata dia, itu tidak akan mempengaruhi kinerja anggotanya yang lolos ke DPRD Provinsi Bali. Apalagi, suara PDIP realitanya masih paling tinggi. "Mau gimana itu fenomenanya (hilang satu kursi). Apalagi bersamaan dengan Pilpres tentu berpengaruh dengan perolehan suara. Yang pastinya kan suara PDIP masih paling tinggi sekarang," ungkap Ngurah Gede. Dia mengaku tidak ada kendala dalam Pileg saat ini. Namun, dengan kondisi bersamaan dengan Pilpres yang mempengaruhi suara sehingga tidak linier antara suara Pilpres dan Pileg. 7 mis
Sebanyak 4 calon anggota legislatif (Caleg) pendatang baru (New Comer) dari Dapil Bali 1 (Kota Denpasar) dipastikan rebut kursi DPRD Bali. Salah satunya Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah yang memperoleh suara tertinggi.
Dari hasil rekapitulasi 4 kecamatan di Kota Denpasar, De Gadjah lolos ke DPRD Provinsi Bali dengan raihan 49.091 suara. Dalam perebutan 8 kuota kursi DPRD Bali dari Dapil 1 Kota Denpasar, PDIP diprediksi kehilangan 1 kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu. Pada Pemilu 2024 ini, PDIP hanya dapat 4 kursi. Sementara, 2 kursi direbut Gerindra yang sebelumnya tidak memiliki kursi dari perwakilan Kota Denpasar. Sedangkan 2 kursi lainnya masih dipegang Partai Golkar dengan 1 kursi dan PSI 1 kursi.
Dari PDIP yang lolos ke DPRD Bali, yakni 2 incumbent dan 2 new comer. Incumbent yang lolos, yakni Anak Agung Gede Agung Suyoga dengan 23.094 suara dan Ni Wayan Sari Galung dengan 22.624. Sementara new comer yang lolos adalah I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya dengan 30.585 suara dan Anak Agung Istri Paramita Dewi dengan 23.203 suara. I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya adalah saudara kandung Walikota Denpasar sekaligus Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali I Gusti Ngurah Jayanegara.
Marhaendra Jaya memulai debutnya di panggung politik dengan langsung maju sebagai Caleg DPRD Bali dari PDIP. Walau baru terjun sebagai caleg, namun perolehan suaranya sangat signifikan, bahkan jadi peraih suara tertinggi di internal PDIP, yakni 30.585 suara. Selanjutnya Anak Agung Istri Paramita Dewi merupakan new comer yang merupakan putri dari anggota DPR RI Dapil Bali dari PDIP Anak Agung Rai Wirajaya. Sedangkan dua caleg incumbent DPRD Bali dari PDIP Anak Ngurah Adhi Ardhana dan Wayan Kariarta alias Kablet diprediksi tidak lolos di Pemilu 2024 ini.
Sementara dari Gerindra yang lolos keduanya merupakan new comer, yakni Ketua DPD Gerindra Bali Made Mulyawan Arya alias De Gadjah dengan perolehan suara tertinggi 49.091 suara dan Zulfikar yang hanya bermodalkan 2.726 suara.
Sementara kursi di Partai Golkar masih dipegang incumbent I Ketut Suwandhi dengan perolehan 19.669 suara. Sementara PSI yang lolos masih incumbent Grace Anastasia Surya Widjaja dengan perolehan 8.649 suara. Caleg new comer dari Gerindra, Zulfikar yang lolos dengan suara 2.726 saat dikonfirmasi, Jumat (1/3) mengaku tidak menyangka bisa lolos ke DPRD Bali. Sebab, dia memprediksi tidak lolos karena jumlah suaranya. Akan tetapi, dari hasil real count rekapitulasi kecamatan yang digelar KPU Kota Denpasar yang lolos malah dirinya. Zulfikar mengaku baru tahu setelah mendapatkan informasi dari tim di Partai Gerindra. "Saya awalnya kaget, DPD (Gerindra) mengatakan saya yang lolos ke DPRD Provinsi. Padahal saya tidak memikirkan itu, saya serahkan sepenuhnya ke partai. Bahkan saksi sudah diurus partai," ungkapnya.
Zulfikar yang tinggal sejak tahun 2012 di kawasan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan ini mengakui bahwa akumulasi suara caleg dan Partai Gerindra cukup tinggi. Itu disebabkan karena efek Prabowo-Gibran yang mampu meyakinkan kaum milenial untuk memilih Partai Gerindra. Di sisi lain kata dia, suara dari Ketua DPD Gerindra Bali, De Gadjah yang cukup tinggi juga membantu membawa Gerindra meraih dua kursi di Dapil 1 Kota Denpasar. "Ada Prabowo effect, milenial tertarik memilih Gerindra. Ada juga suara Pak De (De Gadjah) yang tinggi sehingga bisa meraih dua kursi. Saya bersyukur bisa lolos walaupun dengan kondisi suara rendah dibanding caleg lainnya yang lolos," katanya. Menurut pria yang merupakan seorang pengusaha ini, ke depan untuk tugas di DPRD Provinsi dia masih menunggu arahan dari Ketua DPD De Gadjah. "Untuk kedepannya bagaimana di DPRD Provinsi dan bagaimana memajukan Bali saya masih menunggu arahan dari Pak De," tandasnya.
Sementara Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengatakan dari pemetaan mereka hingga saat ini Partai Gerindra di Bali mendapat satu kursi untuk DPR RI, 10 kursi DPRD Bali, dan sekitar 58 kursi di DPRD kabupaten/kota. “Untuk DPRD Bali semua dapat kecuali Bangli, memang Bangli berat. Seperti Denpasar dan Buleleng dapat dua. Klungkung lewat satu kan target kami dua, cuma Klungkung saja yang kurang satu,” kata De Gadjah dilansir antara, Senin (26/2) lalu.
Sejak awal partai politik berlambang Kepala Garuda ini mengaku tak menjagokan kader tertentu, mereka berfokus pada perolehan kursi sehingga terkait siapa nama yang masuk tak menjadi masalah. Meski perlu banyak evaluasi, ia mensyukuri hasil Pemilu 2024 ini lantaran Partai Gerindra di Bali sempat puasa dari kepemilikan kursi di DPR RI. Menurut De Gadjah ini berkat kerja keras seluruh kader yang memenangkan partai dan Prabowo-Gibran, selain itu dorongan dari efek Prabowo.
Terpisah Ketua DPC PDIP Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat dihubungi, Jumat malam kemarin mengungkapkan berkurangnya kursi PDIP di DPRD Provinsi Bali merupakan fenomena Pemilihan Legislatif (Pileg) saat ini. Apalagi, dengan bersamaan Pemilihan Presiden (Pilpres) tentunya mempengaruhi suara yang didapat para caleg. Namun kata dia, itu tidak akan mempengaruhi kinerja anggotanya yang lolos ke DPRD Provinsi Bali. Apalagi, suara PDIP realitanya masih paling tinggi. "Mau gimana itu fenomenanya (hilang satu kursi). Apalagi bersamaan dengan Pilpres tentu berpengaruh dengan perolehan suara. Yang pastinya kan suara PDIP masih paling tinggi sekarang," ungkap Ngurah Gede. Dia mengaku tidak ada kendala dalam Pileg saat ini. Namun, dengan kondisi bersamaan dengan Pilpres yang mempengaruhi suara sehingga tidak linier antara suara Pilpres dan Pileg. 7 mis
1
Komentar