Rumah Ambruk Timpa Sekeluarga
Saat Hujan Deras, Korban Luka Ringan
SINGARAJA, NusaBali - Sebuah rumah di Banjar Dinas Mertasari, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng milik warga bernama Kadek Suarjana,25, ambruk.
Ambruknya rumah semi permanen dengan dinding anyaman bambu ini sempat menimpa Suarjana, istri serta anaknya yang sedang tidur. Beruntung ketiganya tidak mengalami luka serius.
Kelian Banjar Dinas Mertasari, Kadek Mastra Krisna Dwipayana mengatakan rumah warganya itu ambruk pada, Kamis (29/2) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Rumah Suarjana ambruk diterpa angin kencang. Ditambah lagi kondisi tiang penyangga rumah sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan beban dan terpaan angin.
Saat itu, Suarjana dan keluarganya sedang tertidur lelap sehingga tidak mengetahui kondisi rumahnya ambruk. Material bangunan menimpa mereka. “Saat kejadian, mereka sedang tertidur lelap dan tertimpa reruntuhan bangunan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Semua selamat,” terang Mastra saat dikonfirmasi, Jumat (1/3) siang.
Pasca kejadian itu, kondisi rumah Suarjana hampir rata dengan tanah. Saat ini Suarjana beserta istri dan anaknya harus menumpang di rumah keluarganya yang masih satu desa. “Untuk sementara waktu, mereka mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di sebelahnya, sembari menunggu kepastian untuk memperbaiki kembali rumahnya,” terang dia. Kata Mastra, kondisi rumah milik Suarjana memang kurang layak. Menurutnya, Pemerintah Desa sudah beberapa kali mengajukan bantuan perbaikan rumah ke Pemerintah Daerah. Namun hingga kini belum ada realisasinya.
“Kami sudah usulkan bantuan bedah rumah ke pemerintah daerah, tapi belum ada kabar,” lanjutnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan pihaknya bersama Dinas PU TR, Dinas Perkimta dan Bagian Ekbang Setda Buleleng akan melakukan peninjauan terhadap kondisi yang dialami oleh Putu Suarjana untuk dilakukan identifikasi dan mengecek kerugian yang dialami. Jika memenuhi syarat, yang bersangkutan akan diberikan Bantuan Sosial (Bansos). “Kami akan lakukan identifikasi dulu apakah memenuhi syarat. Untuk bantuan jika terjadi kerusakan ringan Rp 7,5 juta, kalau rusak sedang Rp 15 juta dan rusak berat maksimal Rp 50 juta,” jelas Ariadi. 7 mzk
Kelian Banjar Dinas Mertasari, Kadek Mastra Krisna Dwipayana mengatakan rumah warganya itu ambruk pada, Kamis (29/2) dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Rumah Suarjana ambruk diterpa angin kencang. Ditambah lagi kondisi tiang penyangga rumah sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan beban dan terpaan angin.
Saat itu, Suarjana dan keluarganya sedang tertidur lelap sehingga tidak mengetahui kondisi rumahnya ambruk. Material bangunan menimpa mereka. “Saat kejadian, mereka sedang tertidur lelap dan tertimpa reruntuhan bangunan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Semua selamat,” terang Mastra saat dikonfirmasi, Jumat (1/3) siang.
Pasca kejadian itu, kondisi rumah Suarjana hampir rata dengan tanah. Saat ini Suarjana beserta istri dan anaknya harus menumpang di rumah keluarganya yang masih satu desa. “Untuk sementara waktu, mereka mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di sebelahnya, sembari menunggu kepastian untuk memperbaiki kembali rumahnya,” terang dia. Kata Mastra, kondisi rumah milik Suarjana memang kurang layak. Menurutnya, Pemerintah Desa sudah beberapa kali mengajukan bantuan perbaikan rumah ke Pemerintah Daerah. Namun hingga kini belum ada realisasinya.
“Kami sudah usulkan bantuan bedah rumah ke pemerintah daerah, tapi belum ada kabar,” lanjutnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan pihaknya bersama Dinas PU TR, Dinas Perkimta dan Bagian Ekbang Setda Buleleng akan melakukan peninjauan terhadap kondisi yang dialami oleh Putu Suarjana untuk dilakukan identifikasi dan mengecek kerugian yang dialami. Jika memenuhi syarat, yang bersangkutan akan diberikan Bantuan Sosial (Bansos). “Kami akan lakukan identifikasi dulu apakah memenuhi syarat. Untuk bantuan jika terjadi kerusakan ringan Rp 7,5 juta, kalau rusak sedang Rp 15 juta dan rusak berat maksimal Rp 50 juta,” jelas Ariadi. 7 mzk
Komentar