Lumpur Dibersihkan Gotong Royong
Sisa Banjir di SDN 3 Bungkulan
Untuk mengantisipasi bencana serupa, pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Pemdes untuk perbaikan drainase dan juga peninggian senderan di timur sekolah.
SINGARAJA, NusaBali
Genangan lumpur yang menutup halaman SDN 3 Bungkulan akibat air bah Minggu (25/2) mulai dibersihkan Jumat (1/3) pagi kemarin. Pembersihan lumpur dikerjakan bergotong royong melibatkan orang tua siswa, guru, pegawai, siswa, TNI/Polri dibantu juga pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Proses pembersihan SDN 3 Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, sempat tertunda karena hari raya Galungan. Akibatnya lumpur di halaman sekolah mulai mengering. Kepala SDN 3 Bungkulan, I Made Surya Restu Cahyono, mengatakan pembersihan lumpur, melibatkan petugas Damkar. Sebab lumpur yang menggenangi sekolah cukup tebal.
“Tadi sebelum Damkar datang, lumpur yang sudah kering itu dikeruk dulu, kami dibantu orang tua siswa dan siswa juga. Setelah itu baru disemprot oleh Damkar, sehingga bisa bersih hari ini,” terang Surya Restu.
Sekolah juga sedang melakukan inventarisasi jumlah kerugian material yang dialami SDN 3 Bungkulan. Dari perkiraan awal, kerugian mencapai puluhan juta dari jebolnya pagar di sisi timur dan barat sekolah. Selain juga kerusakan dokumen administrasi sekolah.
“Khusus untuk administrasi yang rusak kami siasati nanti bekerjasama dengan rekanan untuk pengadaan kembali. Nanti anggarannya dari dana BOS. Kalau kerusakan fisik nanti menunggu hasil asesmen Disdikpora dulu,” imbuh Surya Restu.
Sementara itu untuk mengantisipasi bencana serupa terulang kembali, pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Bungkulan untuk perbaikan drainase dan juga peninggian senderan di timur sekolah. Selain itu BPBD Buleleng juga mengasesmen tembok pagar milik warga di sebelah barat sekolah untuk dibantu biaya perbaikannya.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi terpisah mengatakan, ada 7 orang personel BPBD dan satu regu pemadam kebakaran yang diturunkan untuk membantu penanganan bencana di SDN 3 Bungkulan.
Khusus dampak bencana cuaca ekstrem karena pancaroba yang diprediksi dari tanggal 25-27 Februari lalu diterima laporan bencana alam di 23 titik wilayah Buleleng. Dampak bencana mulai dari pohon tumbang, jalan jebol, senderan dan pagar rumah ambruk hingga rumah terendam banjir dan air bah.
“Dari hasil asesmen tim TRC kami di lapangan bangunan rusak berat ada 2, rusak sedang 8 lokasi dan rusak ringan 1 lokasi dengan total kerugian material Rp 336 juta. Penanganan perbaikannya nanti diarahkan ke bantuan sosial tidak direncanakan dari anggaran BTT (Belanja Tidak Langsung),” terang Ariadi.
Anggaran perbaikan itu dapat digunakan untuk perbaikan kerusakan rumah masyarakat dan fasilitas umum akibat bencana alam, yang diusulkan dari desa untuk diverifikasi dan diamprah Rencana Kerja Anggaran (RKA) ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng.7 k23
Genangan lumpur yang menutup halaman SDN 3 Bungkulan akibat air bah Minggu (25/2) mulai dibersihkan Jumat (1/3) pagi kemarin. Pembersihan lumpur dikerjakan bergotong royong melibatkan orang tua siswa, guru, pegawai, siswa, TNI/Polri dibantu juga pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Proses pembersihan SDN 3 Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, sempat tertunda karena hari raya Galungan. Akibatnya lumpur di halaman sekolah mulai mengering. Kepala SDN 3 Bungkulan, I Made Surya Restu Cahyono, mengatakan pembersihan lumpur, melibatkan petugas Damkar. Sebab lumpur yang menggenangi sekolah cukup tebal.
“Tadi sebelum Damkar datang, lumpur yang sudah kering itu dikeruk dulu, kami dibantu orang tua siswa dan siswa juga. Setelah itu baru disemprot oleh Damkar, sehingga bisa bersih hari ini,” terang Surya Restu.
Sekolah juga sedang melakukan inventarisasi jumlah kerugian material yang dialami SDN 3 Bungkulan. Dari perkiraan awal, kerugian mencapai puluhan juta dari jebolnya pagar di sisi timur dan barat sekolah. Selain juga kerusakan dokumen administrasi sekolah.
“Khusus untuk administrasi yang rusak kami siasati nanti bekerjasama dengan rekanan untuk pengadaan kembali. Nanti anggarannya dari dana BOS. Kalau kerusakan fisik nanti menunggu hasil asesmen Disdikpora dulu,” imbuh Surya Restu.
Sementara itu untuk mengantisipasi bencana serupa terulang kembali, pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Bungkulan untuk perbaikan drainase dan juga peninggian senderan di timur sekolah. Selain itu BPBD Buleleng juga mengasesmen tembok pagar milik warga di sebelah barat sekolah untuk dibantu biaya perbaikannya.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi terpisah mengatakan, ada 7 orang personel BPBD dan satu regu pemadam kebakaran yang diturunkan untuk membantu penanganan bencana di SDN 3 Bungkulan.
Khusus dampak bencana cuaca ekstrem karena pancaroba yang diprediksi dari tanggal 25-27 Februari lalu diterima laporan bencana alam di 23 titik wilayah Buleleng. Dampak bencana mulai dari pohon tumbang, jalan jebol, senderan dan pagar rumah ambruk hingga rumah terendam banjir dan air bah.
“Dari hasil asesmen tim TRC kami di lapangan bangunan rusak berat ada 2, rusak sedang 8 lokasi dan rusak ringan 1 lokasi dengan total kerugian material Rp 336 juta. Penanganan perbaikannya nanti diarahkan ke bantuan sosial tidak direncanakan dari anggaran BTT (Belanja Tidak Langsung),” terang Ariadi.
Anggaran perbaikan itu dapat digunakan untuk perbaikan kerusakan rumah masyarakat dan fasilitas umum akibat bencana alam, yang diusulkan dari desa untuk diverifikasi dan diamprah Rencana Kerja Anggaran (RKA) ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng.7 k23
Komentar