Amuk Segara: Murka Lautan dalam Wujud Ogoh-Ogoh Spektakuler
DENPASAR, NusaBali.com - ST Sekar Tirta Yowana dari Banjar Sapta Bumi, Tegal Harum, Denpasar Barat, sukses memukau masyarakat dengan ogoh-ogoh ‘Amuk Segara’ saat parade Kasanga Festival 2024, Jumat (1/3/2024).
Sebelumnya karya seni ini meraih Nominasi 3 Terbaik se-Kecamatan Denpasar Barat. Kini, Amuk Segara bersaing dengan 11 ogoh-ogoh terbaik lainnya dari empat kecamatan se-Denpasar.
Ketua ST Sekar Tirta Yowana, Kikis Krisna, menjelaskan bahwa tema ‘Amuk Segara’ terinspirasi dari keprihatinan mereka terhadap pencemaran laut. Ogoh-ogoh ini menggambarkan murka lautan atas perlakuan manusia yang tidak menjaga kebersihannya.
"Ogoh-ogoh ini ingin mengingatkan masyarakat bahwa menjaga alam, terutama laut, itu penting. Kita hidup di pulau kecil, dan laut punya peran besar dalam kehidupan kita. Jangan sampai laut murka karena ulah kita," ujar Kikis.
Ogoh-ogoh ‘Amuk Segara’ diarsiteki oleh Mang Yoga, Kak Temon, dan Turah Arik. Dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk menyelesaikan karya spektakuler ini dengan tinggi 4,75 meter dan lebar 3 meter.
Bagian terumit adalah pengerjaan kereta kencana yang bergerak, termasuk kepala gajah mina, sirip, ekor, dan roda kereta. Biaya yang dihabiskan untuk pembuatan ogoh-ogoh ini mencapai Rp 45 juta.
"Proses pengerjaan ogoh-ogoh ini penuh suka duka. Kami sempat kesulitan menyelesaikannya tepat waktu, bahkan ada arsitek yang rela meninggalkan istri dan anaknya demi ogoh-ogoh ini," ungkap Kikis.
Melalui ogoh-ogoh ini, ST Sekar Tirta Yowana ingin menyampaikan pesan moral kepada masyarakat agar menjaga kebersihan alam dan laut.
"Harapan kami, Nyepi tahun ini berjalan lancar tanpa ada kasus seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Kikis.
Banjar Sapta Bumi memang dikenal sebagai spesialis ogoh-ogoh kereta kencana di desa Tegal Harum. Ogoh-ogoh ‘Amuk Segara’ menjadi bukti nyata kreativitas dan dedikasi mereka dalam melestarikan tradisi Nyepi dengan cara yang spektakuler. *mo3
Komentar